Potongan Sinetron Para Pencari Tuhan Viral, Sentil Wapres Gibran?

Ferry Noviandi Suara.Com
Sabtu, 08 Maret 2025 | 14:50 WIB
Potongan Sinetron Para Pencari Tuhan Viral, Sentil Wapres Gibran?
Deddy Mizwar dan Jarwo Kwat di Sinetron Para Pencari Tuhan. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 18 kembali mencuri perhatian publik setelah salah satu adegannya viral di media sosial.

Dalam adegan tersebut, tokoh utama Bang Jack (Deddy Mizwar) dan Pak Jalal (Jarwo Kwat) berdialog tentang pemimpin yang zalim, bodoh, dan kekanak-kanakan.

Dialog yang kemudian viral ini dinilai menyentil kondisi pemerintahan, sehingga memicu diskusi luas di kalangan warganet.

Adegan yang menjadi sorotan menampilkan Bang Jack dan Pak Jalal yang tengah berbincang serius. Awalnya, Pak Jalal punya kekhawatiran terhadap Presiden Indonesia bila meninggal dunia. Karena dengan begitu, kepemimpinannya akan digantikan Sang Wakil Presiden.

Pak Jalal khawatir karena Wapres Indonesia usianya belum 40 tahun. Bang Jack kemudian meminta kepada Pak Jalal agar jangan terlalu khawatir, dan menyarankan Pak Jalal untuk berdoa seperti yag diajarkan Rasulullah.

"Kami berlindung kepada-Mu dari pemimpin yang kekanak-kanakan, dari pemimpin yang bodoh," ucapnya.

Pak Jalal menimpali dengan rasa khawatir akan hadirnya pemimpin seperti itu. Bang Jack pun menambahkan bahwa kebodohan dan sifat kekanak-kanakan tidak mengenal usia, baik orangtua maupun anak muda bisa mengalaminya.

Lebih lanjut, Bang Jack menegaskan bahwa bentuk kezaliman terbesar adalah ketika seorang pemimpin menyesatkan rakyat demi melanggengkan kekuasaan. Hal ini kemudian dijawab oleh Pak Jalal yang mempertanyakan mengapa Tuhan mendatangkan pemimpin yang zalim.

Bang Jack menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi karena masyarakat yang zalim sendiri membiarkan ketidakadilan dan menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar. Akibatnya, mereka menerima hukuman berupa pemimpin yang lebih zalim.

Baca Juga: Sibuk Syuting Serial "Lorong Waktu", Inara Azalea Tetap Sempatkan Waktu untuk Kerjakan Tugas Sekolah

Adegan ini sontak menuai banyak reaksi di media sosial. Banyak warganet yang memuji konsistensi sinetron ini dalam menyelipkan kritik sosial dan politik dalam ceritanya.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Instagram/prabowo)
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Instagram/prabowo)

"Nggak pernah skip nonton PPT dari jilid 1, selalu diselipin dengan isu-isu terkini dan selalu konsisten kritik pemerintah, respect," tulis seorang warganet.

"Dialog series PPT sedari dulu memang berbobot dibanding sinetron lain di televisi, penasaran sama penulis skenarionya," komentar warganet lainnya.

"Sayalah salah satu penonton PPT dari jaman Bang Jack pura-pura minum air keran terus baca buku, ternyata makan kolak. Walau tiap tahun beda fokus cerita, tapi satirnya ada terus," tulis warganet lain.

Tak sedikit warganet yang merasa bahwa dialog tersebut relevan dengan kondisi politik Indonesia saat ini. Bahkan, beberapa warganet menyebut nama Joko Widodo dalam diskusi mereka, meskipun dia sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden.

Mereka menilai bahwa kritik dalam sinetron tersebut seolah menggambarkan kepemimpinan yang pernah ada di negeri ini, terutama "bodoh dan kekanak-kanakan."

Kontributor : Chusnul Chotimah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI