Suara.com - Food vlogger William Anderson atau Codeblu tidak bisa menutupi kekecewaannya dengan berbagai tuduhan miring yang belakangan datang.
Codeblu merasa, terlalu banyak orang yang ingin ikut campur dalam masalahnya dengan pemilik toko kue Clairmont Patisserie.
"Marah ya. Sebagai manusia, gue marah. Gue menyesalkan, karena itu kan urusan gue yang kurang baik," ungkap Codeblu di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (11/3/2025).
![Rosa Istri Codeblu. [YouTube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/28/71979-rosa-istri-codeblu.jpg)
Daripada sibuk ikut ribut-ribut, Codeblu menghimbau masyarakat untuk hidup dalam damai saja dan tidak mencampuri urusan orang lain.
"Udah lah, kita damai-damai aja. Hidup tuh santai aja," ajak Codeblu.
Pesan menohok juga Codeblu sampaikan kepada pihak-pihak yang ingin menjatuhkan dirinya lewat seruan boikot maupun menyebar isu tidak benar.
"Nggak usah terlalu pengin jatuhin gue. Kalau gue jatuh, entar juga gue jatuh sendiri. Nggak perlu orang lain yang jatuhin gue," kata Codeblu.
Codeblu sendiri menyatakan tidak akan berhenti dari pekerjaannya sebagai reviewer makanan.
"Ya masak kalau lo punya taste yang berbeda, punya cara menilai makanan yang berbeda, terus nggak boleh review? Siapa pun boleh review," terang Codeblu.
Baca Juga: Beredar Seruan Boikot Codeblu
Ke depan, Codeblu tinggal membenahi kekurangan dari caranya mengulas makanan agar tidak menimbulkan kegaduhan lagi.
"Memang kinerja gue harus gue perbaiki. Banyak yang salah, dan ada beberapa hal yang malah menimbulkan huru-hara. Kalau udah seperti itu, ya itu tidak baik," kata Codeblu.
Codeblu juga berpikir untuk mengalihkan pembuatan konten ulasan makanan ke luar negeri, yang diyakini lebih terbuka dalam menghadapi kritik.
"Untuk di Indonesia, kayaknya agak sensitif. Jadi, gue nggak review di Indonesia. Lanjut review di luar aja," ucap Codeblu.
Masalah Codeblu dan Clairmont Patisserie sendiri bermula pada 15 November 2024.
Saat itu, Codeblu mengunggah video di media sosial yang memuat tuduhan terhadap sebuah toko kue yang mengirim produk berjamur ke panti asuhan, sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR).