10 Poin Anies Baswedan soal Revisi UU TNI, Gibran Rakabuming Di Mana?

Minggu, 23 Maret 2025 | 12:45 WIB
10 Poin Anies Baswedan soal Revisi UU TNI, Gibran Rakabuming Di Mana?
Gibran Rakabuming Raka - Anies Baswedan (Instagram/X)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Faktor meritokratik sejalan dengan yang disampaikan Anies Baswedan sebelumnya, yaitu mengenai kenaikan jabatan yang jelas-jelas berdasarkan prestasi yang empunya.

Belum selesai dengan lima poin di atas, poin keenam hingga ke-10 yang disampaikan oleh Anies Baswedan soal Revisi TNI adalah: 

  • 6/ Kita semua ingin melihat TNI yang makin profesional, kuat, dan dihormati, baik di dalam negeri maupun internasional. Seluruh rakyat mencintai TNI yg profesional dan berpihak pada rakyat. Maka justru karena itu, kebijakan ini harus dikawal dengan hati-hati.
  • 7/ Bung Karno pernah bicara: Angkatan perang jangan masuk dan terlibat politik. Jend. Soedirman, seberapapun tak setuju dengan keputusan pemerintah, selalu mendukung kewenangan pemerintah yg sah dan berfokus pada penguatan kemampuan utama TNI. Ini adalah warisan yang harus kita jaga.
  • 8/ Indonesia kini telah menempuh perjalanan panjang dalam menjaga kemurnian demokrasi. Proses revisi UU TNI ini perlu dipandang bukan sekadar satu kebijakan hukum, tapi bagian dari ikhtiar besar kita dalam membangun negara yang kuat dan demokratis.
  • 9/ Maka, keputusan sebesar ini perlu kehatihatian. Buka lah ruang diskusi yang lebih luas, saksama, dan partisipatif. Mari diskusikan bersama rakyat, di kampus, di pasar, di warkop. Karena TNI adalah milik rakyat dan bagian dari rakyat. Biarkan rakyat di mana-mana boleh ikut membahas.
  • 10-end/ Semua ini perlu kita lakukan demi TNI yang lebih kuat, lebih profesional, makin dihormati dan makin dicintai. Dan semua ini demi Indonesia yang lebih kuat, lebih stabil, dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai keadilan dan demokrasi

Bila melihat poin-poin di atas, ada satu pernyaataan menarik yang menyiratkan pesan kepada publik untuk tidak berdiam diri.

Anies Baswedan berpesan agar publik terus membuka ruang diskusi tanpa harus memberi sekat, baik itu berdasarkan perbedaan kepentingan maupun golongan.

Tanggapan yang kemudian  dijabarkan Anies Baswedan dalam 10 poin di atas sebenarnya menuai reaksi yang beragam.

Namun ada satu reaksi yang tidak bisa diabaikan untuk disematkan.

Reaksi tersebut adalah sebuah perbandingan antara seorang Anies Baswedan dan Gibran Rakabuming Raka.

"'Udah ketok palu baru bersuara'. Lupa kah lu pada? Dia bukan siapa-siapa woy. Kaga ada power ini orang. Lagian 10 poin yang ditulis tuh bener semua. Sesuai apa yang diresahkan masyarakat. Coba lu pada inget-inget ketika Gibran ditanya tentang ini? Kabur dia," komentar salah satu warganet.

Peristiwa kaburnya Gibran ini diduga berkaitan dengan unggahan tidak relevan yang dibagikan suami Selvi Ananda tersebut.

Baca Juga: Kembalikan Jumlah Penerima Seperti Era Anies, Pramono Janji Cairkan KJP Sebelum Lebaran

Kala rakyat berjuang menolak Revisi UU TNI, Wakil Presiden RI disibukkan dengan promosi AI di media sosial. Lantas, apa yang akan terjadi selanjutnya?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI