Nama ini kemudian dimodifikasi menjadi "Titiek Puspa" yang hingga kini menjadi identitasnya dalam dunia hiburan.
Perjalanan Karier Titiek Puspa

Karier bernyanyi Titiek Puspa bermula dari kompetisi Bintang Radio di Semarang.
Selain bernyanyi, dia juga berpartisipasi dalam berbagai operet populer di TVRI bersama grup Papiko, seperti "Bawang Merah Bawang Putih," "Ketupat Lebaran," dan "Kartini Manusiawi."
Titiek mulai merekam lagu-lagunya pada label GEMBIRA dengan hits seperti "Di Sudut Bibirmu" dan "Esok Malam Kau Kujelang."
Pada pertengahan 1960-an, Titiek menjadi penyanyi tetap di Orkes Studio Jakarta.
Dalam perjalanannya, dia mendapat bimbingan dari Iskandar, Mus Mualim, dan Wedasmara dalam menciptakan lagu.
Album "Si Hitam" dan "Pita" yang rilis pada 1963 menjadi titik penting dalam kariernya, di mana dia mulai menulis lagunya sendiri.
Beberapa lagu yang semakin melambungkan namanya adalah "Si Hitam," "Tinggalkan," dan "Aku dan Asmara."
Baca Juga: Punya Masalah Daya Ingat, Titiek Puspa Makin Sulit Mengingat Nama Orang
Albumnya yang paling legendaris adalah "Doa Ibu," yang menampilkan lagu-lagu hits seperti "Minah Gadis Dusun" dan "Pantang Mundur."
Selain bernyanyi dan menciptakan lagu, Titiek Puspa juga merambah dunia perfilman dengan berperan dalam beberapa film seperti "Karminem," "Inem Pelayan Sexy," dan "Apanya Dong."
Kontribusi untuk Dunia Anak-Anak

Titiek Puspa memiliki perhatian besar terhadap dunia anak-anak.
Dia menciptakan banyak lagu anak-anak yang terkenal pada era 1990-an, seperti "Menabung" dan "Aku Suka Musik."
Pada tahun 2014, Titiek membentuk grup vokal "Duta Cinta" yang beranggotakan anak-anak dari berbagai latar belakang.