Ika Natassa pun menyatakan harapannya agar kasus ini menjadi pembelajaran bagi siapa pun untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
Efek Jera, Bukan Penghancuran Karier
Dalam berbagai pernyataannya, Ika Natassa menegaskan bahwa tindakannya bukan bertujuan untuk menghancurkan karier pelaku.
Penulis kelahiran Medan, 25 Desember 1977 itu mengambil tindakan ini agar Wirdan Rafi bertanggung jawab atas perbuatannya.
![Ika Natassa. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/05/22227-ika-natassa.jpg)
Dia menilai bahwa pelaku cyberbullying, apalagi yang merasa aman bersembunyi di balik akun anonim, harus diberikan efek jera.
Ika juga menyampaikan bahwa permintaan maaf tidak akan berarti jika tidak disertai dengan pemahaman yang tulus tentang kesalahan yang telah diperbuat.
Dia menginginkan agar pelaku menyadari dampak nyata dari ucapannya di dunia maya.
Dukungan Warganet dan Korban Lain
Aksi tegas Ika Natassa mendapatkan dukungan luas dari warganet, terutama perempuan yang mengaku juga pernah menjadi korban hinaan dari Wirdan.
Baca Juga: Dibela Rumah Produksi, Abidzar Tetap Dikritik: Dia yang Harusnya Hormati Rekan Kerja
Salah satu warganet bahkan menyampaikan bahwa dia sempat trauma menggunakan akun pribadi karena pernah diserang oleh kelompok Wirdan.