Dugaan bahwa dia merupakan penulis bayaran semakin menambah keraguan atas keautentikan cerita yang diklaim berdasarkan kejadian nyata tersebut.
3. Formula Cerita Plek Ketiplek KKN di Desa Penari

Banyak yang menilai bahwa formula penceritaan Pabrik Gula terlalu mirip dengan KKN di Desa Penari.
Dari struktur narasi, jenis konflik, hingga karakteristik tokohnya, film ini dianggap hanya mengganti lokasi dan karakter tanpa memberikan inovasi baru.
Ini membuat sebagian penonton merasa bahwa mereka sedang menyaksikan versi lain dari KKN di Desa Penari, hanya dengan bumbu berbeda.
Menariknya, cerita asli Pabrik Gula sebenarnya dipublikasikan Simpleman lebih dulu sebelum KKN di Desa Penari.
Namun, karena filmnya rilis setelahnya, banyak yang menilai ini sebagai bentuk upaya pengulangan kesuksesan, bukan eksplorasi cerita baru.
Walau ada sedikit perkembangan dalam hal bahasa dan elemen komedi, hal itu dianggap belum cukup untuk membedakan film ini secara signifikan.
4. Performa Akting Erika Carlina Jadi Sorotan

Kontroversi berikutnya datang dari aspek akting, terutama terkait penampilan Erika Carlina sebagai Naning.
Awi Suryadi memuji totalitas Erika dalam sebuah adegan one shot berdurasi tiga menit yang harus diambil ulang sebanyak 29 kali.
Baca Juga: Retake 29 Kali, Totalitas Akting Erika Carlina di Pabrik Gula Dipertanyakan
Alih-alih kagum, banyak warganet justru mempertanyakan kualitas akting dari influencer sekaligus mantan model tersebut.
Ada yang menganggap banyaknya retake justru menandakan kurangnya kemampuan akting dan bukan sesuatu yang patut dibanggakan.
Kritikan juga diarahkan kepada keputusan casting yang lebih mengandalkan influencer atau selebritas media sosial dibanding aktor profesional.
Terlepas dari sederet kontroversi di atas, Pabrik Gula menjadi film Lebaran 2025 dengan jumlah penonton terbanyak untuk saat ini.
Film garapan MD Pictures ini telah meraup lebih dari 2,5 juta penonton sejak penayangannya pada 31 Maret 2025.
Namun, apakah pencapaian ini juga mencerminkan kualitas? Jawabannya tentu bergantung pada selera dan ekspektasi masing-masing penonton.