Suara.com - Libur Lebaran tentunya selalu menjadi momen yang dinantikan untuk berkumpul bersama keluarga dan menikmati waktu luang setelah menjalani ibadah puasa.
Dalam momen libur Lebaran ini, banyak orang memilih untuk menghabiskan waktu dengan menonton film di bioskop sebagai hiburan bersama keluarga atau teman.
Adapun salah satu film yang menjadi pilihan adalah film horor Pabrik Gula. Bagi para penggemar film horor Indonesia, film Pabrik Gula telah lama dinantikan. Dan hari ini, film tersebut siap menyapa penonton dengan berbagai kejutan yang menegangkan.
Tidak hanya menghadirkan cerita yang mencekam, Pabrik Gula juga menyuguhkan beberapa fakta menarik yang patut untuk diketahui. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini.
1. Simpleman Universe

Diketahui, cerita Pabrik Gula diadaptasi dari salah satu thread viral di media sosial X. Tepatnya dari akun @simpleman.
Seperti kita ketahui, Simpleman dikenal sering membuat thread horor yang berhasil menarik perhatian banyak pembaca.
Beberapa karyanya yang sudah diadaptasi menjadi film antara lain KKN di Desa Penari, Sewu Dino dan Badarawuhi di Desa Penari. Film Pabrik Gula pun menjadi salah satu karya terbaru yang diangkat dari thread Simpleman.
2. Tayang dalam Dua Versi
Baca Juga: Ulang Tahun ke-60, Ini 7 Film Terbaik yang Diperankan Robert Downey Jr.

Film Pabrik Gula akan disajikan dalam dua versi berbeda, yaitu versi Jam Kuning dan Jam Merah. Versi Jam Kuning akan tayang pada siang hari hingga sore hari dengan batasan usia minimal 17 tahun.
Versi kuning disajikan lebih ringan dan cocok untuk mereka yang ingin merasakan ketegangan namun tidak terlalu ekstrem.
Sementara, versi Jam Merah akan tayang mulai pukul 20.00 hingga tengah malam. Ratingnya 21+ karena menyajikan versi uncut yang lebih menyeramkan dan tentu lebih menegangkan.
Sang sutradara, Awi Suryadi ingin memberikan variasi pengalaman bagi penonton. Awi mengungkap bahwa pemilihan waktu tayang dan perbedaan versi tersebut sengaja dibuat untuk memberikan kesan yang berbeda.
3. Mengangkat Tradisi dan Budaya Masyarakat Setempat

Cerita dalam film Pabrik Gula ini tak hanya menyoroti kisah horor, namun juga menggambarkan tradisi dan budaya yang berkaitan dengan masyarakat lokal yang tinggal di sekitar pabrik gula.