Suara.com - Selain mengeluhkan beban kerja yang banyak, Komeng juga menceritakan fasilitas yang dikantonginya selama menjabat sebagai anggota DPD RI.
Dalam siniar 'Podcast Warung Kopi' bersama Gofar Hilman, Komeng terang-terangan mengaku tidak mendapat fasilitas kendaraan dinas.
Alih-alih memperoleh kendaraan dinas, pemilik nama asli Alfiansyah Bustami itu mengeklaim hanya memperoleh nomor kendaraan dinas semata.
"Jadi dari dewan itu cuma dikasih pelat, pak. Iya, mobilnya nggak dikasih," ujar Komeng.
Kendati demikian, suami Aprilliana Indra Dewi tersebut tidak menampik jika setiap anggota DPD RI mengantongi uang muka untuk membeli mobil sendiri.
"Waktu itu saya sempat ditanya wartawan, katanya Dewan pada dapat Lexus. Lexus apaan? Angin topan? Ya saya jawab aja apa adanya," sambung Komeng.
Akan tetapi, Komeng menegaskan jika uang muka yang diterimanya jauh dari kata cukup untuk membeli mobil mewah layaknya kendaraan dinas pejabat lain.
"Ada, tapi itu cuma uang DP. Buat beli mobil juga belum cukup," ucap Komeng, dilansir dari YouTube HAS Creative pada Selasa (15/4/2025).
Berdasarkan keterangan yang diperoleh, uang muka yang didapat anggota DPD untuk kendaraan dinas adalah sekitar Rp150 juta tanpa potongan pajak.
Baca Juga: Komeng Disentil usai Banyolan tentang Gas Elpiji 3 Kg, Susi Pudjiastusi Ikut Berkomentar
Oleh karena itu, ayahanda Bagus Athallah Aldi tersebut menggunakan kendaraan pribadinya, Daihatsu Luxio, untuk kendaraan dinas.
Menurut catatan LHKPN di laman KPK, Komeng tercatat memiliki kendaraan lain seperti Jeep Compas Longitude 1.4 tahun 2019 seharga Rp385 juta.
Selain itu, Komeng juga mempunyai aset kendaraan lain seperti mobil Daihatsu Luxio, Suzuki XL7, Hyundai minibus, dan dua mobil Suzuki.
Sebelumnya, Komeng pernah bercerita jika mobil tipe Mitsubishi Pajero yang dimilikinya dijual oleh sang anak, Bagus Athallah Aldi, secara diam-diam.
Dalam acara televisi bertajuk 'Hitam Putih', Komeng mengungkap jika Bagus Athallah Aldi menjual mobil tersebut seharga Rp200 juta.
"(Dijual) sama temennya. Dia bawa omnya kalo nggak salah. Saya juga nggak tahu (jualnya bagaimana), pulang-pulang udah ada duit," ujar Komeng.
![Anggota DPD RI Alfiansyah Komeng. [Suara.com/Bagaskara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/01/44020-anggota-dpd-ri-alfiansyah-komeng.jpg)
Komeng mengatakan, Bagus Athallah Aldi mengantongi surat-surat mobil tersebut meski dijual di bawah harga pasaran.
"Ada pak. Itu (surat-suratnya) saya geletakin. Sekarang nih, istri saya sudah naruh di lemari besi. Ya ada (STNK), BPKB aja ada. Cuma nggak ada kwitansi doang. Kan biasanya jual beli (pake) kwitansi," sambung Komeng.
Setelah mengetahui mobilnya dijual di bawah harga pasaran, Komeng mengaku tidak bisa berbuat banyak. Dia mengungkap, enggan memarahi sang anak.
"Mau marah gimana? Itu anak saya. Nunggunya aja enam tahun," ucap Komeng.
Dalam kesempatan berbeda, Bagus Athallah Aldi menceritakan motif menjual mobil Komeng secara diam-diam dengan harga di bawah pasar.
"Itu cuma gara-gara mau main game, rental PS, mau jajan enggak ada duit. Ngelihat di rumah ada kunci mobil, 'wah, bisnis nih', kita ambil lengkap nih semua. Habis itu ngomong ke adek, 'omset besar nih'," tutur Bagus di podcast KasiSolusi.
Untuk informasi tambahan, Komeng juga sempat mengutarakan biaya pencalonan anggota DPD RI di siniar 'PWK' dengan Gofar Hilman. Dia mengungkap, telah merogoh kocek hingga puluhan juta rupiah.
"Pendaftaran apa-apa mungkin puluhan (juta), ratusan (juta) nggak terlalu lah," ucap Komeng.
Berbanding terbalik dari Komeng, beberapa kandidat lain kabarnya menggelontorkan dana hingga miliaran untuk melenggang ke DPD RI.
"Kalau orang kan itu habis miliar-miliaran. Makanya kalau pas ketemu di DPD gitu, pada bingung juga. Kampanye keliling 1 provinsi, jadi di situ menghabiskan dana, Jabar aja hampir 30-an lebih kabupaten dan kota," ujar Komeng menjelaskan.