5 Kontroversi Nathalie Holscher, Terbaru Saweran di Klub Malam Sidrap

Suara.com - Nathalie Holscher kini semakin sering menjadi sorotan publik bukan hanya karena kiprahnya di dunia hiburan, tetapi juga berbagai kontroversi yang menyertainya.

Kontroversi dipicu oleh konflik keluarga, keputusan pribadi, hingga insiden di tempat hiburan malam.

Berikut adalah lima kontroversi yang melekat pada sosok Nathalie Holscher.

1. Konflik dengan Putri Delina

Perseteruan antara Nathalie Holscher dan Putri Delina, putri kandung Sule, mencuat pada 2021.

Berawal dari unggahan Putri yang menampilkan kenangan bersama mendiang ibunya, Lina Jubaedah, yang menyatakan rasa rindunya memicu reaksi emosional dari Nathalie.

Mantan istri Sule itu bahkan sempat meninggalkan rumah karena merasa tersinggung.

Putri Delina kemudian mengungkapkan rasa kesepian dan kurangnya perhatian dari Nathalie dalam sebuah podcast bersama Maia Estianty.

Menanggapi hal tersebut, Nathalie dalam podcast Uya Kuya mengakui bahwa saat itu dia tengah hamil dan berada dalam kondisi mental yang labil. I

Dia pun mengakui belum mampu menjalankan peran sebagai ibu sambung secara maksimal.

2. Perceraian dengan Sule

Kontroversi selanjutnya adalah perceraian Nathalie Holscher dengan Sule yang berawal dari gugatan yang diajukannya pada Juli 2022.

Nathalie merasa lelah dan tidak sehat secara mental dalam menjalani pernikahan mereka. Proses mediasi yang sempat dijalani pun tidak membuahkan hasil.

Isu ketidakharmonisan antara Nathalie dan Putri Delina juga disebut-sebut sebagai salah satu faktor penyebab perceraian.

Namun, Nathalie Holscher memilih tidak mengumbar detail konflik keluarga ke publik.

Meski demikian, setelah perceraian, hubungan keduanya terlihat membaik terutama dalam hal mengasuh anak mereka, Adzam Adriansyah Sutisna.

Banyak netizen bahkan berharap keduanya bisa rujuk, walaupun Sule sendiri enggan terlalu menanggapi hal tersebut.

3. Keputusan Lepas Hijab

Langkah Nathalie untuk melepas hijab pada Juli 2023 memicu pro dan kontra di masyarakat.

Dia menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil atas kehendak pribadi, bukan karena pengaruh pihak lain.

Nathalie juga menyatakan bahwa keputusannya tidak didorong oleh keinginan mencari sensasi atau materi.

Marissya Icha menjelaskan bahwa Nathalie mengalami tekanan mental dan kurang mendapat dukungan dari lingkungan terdekat.

Ustaz Derry Sulaiman turut menambahkan bahwa Nathalie belum sepenuhnya memahami makna hijab dan lingkaran sosialnya kurang mendukung spiritualitasnya.

Meski banyak dikritik, Nathalie memilih bersikap tenang dan tetap menjalani hidup dengan positif.

4. Masalah Nafkah Anak

Persoalan nafkah anak juga sempat menyeret Nathalie Holscher ke pusaran kontroversi.

Melalui unggahan Instagram pada Juli 2023, Nathalie mengisyaratkan kekecewaannya terhadap Sule mengenai pemberian nafkah untuk Adzam.

Dalam caption tersebut, dia menyatakan siap melepas semua fasilitas dari Sule, termasuk mobil dan rumah, dan menyatakan tekad untuk membesarkan anaknya sendiri.

Unggahan itu memicu berbagai reaksi. Tidak sedit yang menilai Nathalie seharusnya menyelesaikan masalah keluarga secara pribadi, bukan di media sosial.

5. Insiden Saweran di Sidrap

Kontroversi terbaru yang menimpa Nathalie terjadi pada 12 April 2025, saat dia tampil sebagai DJ di sebuah klub malam di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.

Dalam penampilannya, Nathalie menerima saweran dari pengunjung dan mengunggah momen tersebut di Instagram, menyebut uang tersebut sebagai "rezeki anak."

Aksi ini memicu reaksi keras dari Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, yang menyebut citra religius daerahnya tercoreng. Dia memerintahkan pemeriksaan izin tempat hiburan tersebut.

Ormas Islam setempat pun mengecam keras dan menilai ada unsur pornografi dalam aksi tersebut, meminta aparat hukum untuk bertindak.

Menanggapi kontroversi ini, Nathalie mengaku hanya bekerja sesuai undangan dan mempertanyakan mengapa hanya dirinya yang disorot.

Nathalie bahkan menyarankan agar klub tersebut ditutup saja jika memang dianggap bermasalah. Dia juga menolak permintaan maaf yang diajukan oleh Bupati, karena merasa tidak bersalah.

Kontributor : Chusnul Chotimah