Suara.com - Desta menjadi salah satu artis yang sangat terpukul dan kehilangan mendengar kabar Ricky Seringai meninggal dunia.
Kabar duka gitaris band Seringai, Ricky Siahaan meninggal langsung diumumkan band mereka.
Disebutkan pria 48 tahun itu meninggal dunia setelah manggung di acara tur band Seringai di Tokyo, Jepang.
Banyak yang kaget termasuk personel band mereka karena terjadi begitu mendadak tanpa ada keluhan sakit dari Ricky.
"Ricky Siahaan has left the stage. Gitaris kami, sahabat kami, saudara kami, Ricky, telah berpulang secara mendadak setelah menyelesaikan set di penutupan tur kami di Tokyo, Jepang. Ricky meninggalkan dunia ini dengan sesuatu yang dia cintai: bermain musik keras dengan maksimal," tulis akun @seringai_official pada Minggu (20/4/2025).
Desta sebagai sahabat yang mengenal baik Ricky sejak di bangku SMA, dia mengaku punya banyak kenangan dengan gitaris Seringai ini.
"Kenal 1992-2025. 33 tahun persahabatan kita. Banyak banget cerita kita. Kita banyak belajar bareng semua hal. Lo pergi Rick. Istirahat tenang ya Rick. Selamat jalan @rickysiahaan," tulisnya sambil mengunggah beberapa foto kenangan bersama pria bernama lengkap Ricardo Bisuk Juara Siahaan.
Di akhir kata belasungkawanya, Desta masih berusaha bercanda ala mereka meski sebenarnya hatinya begitu pilu karena kehilangan salah satu sahabat terbaiknya.
"Jangan kasih terlalu banyak distorsi di sana Rick. Akustikan yah biar penghuni lain di sana juga bisa tenang istirahat," pungkas Desta disertai emoji menangis.
Baca Juga: Ricky Siahaan Gitaris Seringai Meninggal Dunia di Jepang
Tak hanya mengunggah foto di feed Instagram, dia juga menceritakan beberapa hal tentang Ricky.
Ada kisah yang benar membuat Desta semakin sedih yakni ketika menceritakan lagu di awal karier mereka.
Tak disangka bulan April yang sangat disukai Ricky menjadi bulan kepergiannya untuk selama-lamanya.
"Pada tahun 1997, nonton Planet Bumi manggung bawain lagu Rindu. Lagi hits-hitsnya pada masa itu. Ricky bilang ke gue, 'Suatu saat kita bisa buat lagu dan rekaman kayak mereka Ded'," ujar Desta.
"Akhirnya kejadian, band kita Chapter69 bisa rekaman untuk lagu sendiri judulnya "Ceritakan April" Ricky yang buat judulnya karena dia bilang suka bulan April. Dan Ricky meninggal di bulan April," sambungnya sambil menangis.

Desta juga membuat list beberapa kenangan bersama Ricky sewaktu masih SMA.
Banyak hal yang mereka lakukan bersama kala itu dari hal-hal positif hingga nakal seperti bolos sekolah.
"Sahabat SMAku. Sahabat adu pengetahuan nama-nama personil band di kantin Pak Abu. Sahabat masa cabut sekolah. Sahabat nginep di rumah Tebet. Sahabat belajar gitar metal bareng. Sahabat bercanda absurd yang nyambung," beber mantan suami Natasha Rizky ini.
Desta dalam postingannya itu menunjukkan prestasi bersama Ricky yang bisa diraihnya.
"Gitarisku di Apple Juice juara 2 Festival Band alternatif DKI," tulisnya lagi.
Mereka memang pernah membuat band bareng dengan nama Chapter69 saat sekolah di SMAN 68 Jakarta. Satu personel lagi adalah kakak Vincent Rompies yakni Cliff Rompies.
Makanya wajar jika Desta begitu kehilangan sosok Ricky yang sudah dikenalnya selama 33 tahun ini.
"Dan kisah-kisah lain yang akan selalu jadi memori indah. Gue kehilangan lo banget Rick," tulis Desta kembali menegaskan dukanya.
Namun dia percaya jika Ricky orang baik sehingga meninggal begitu cepat.
"Selamat jalan Rick. Istirahat tenang ya sahabatku. Tuhan sayang orang baik," pungkasnya.
Sekilas tentang Ricky Siahaan, dia kelahiran Tanjung Pandan, Belitung pada 5 Mei 1976. Sahabat Desta ini dikenal sebagai musisi, produser musik dan manajer.
Dalam dunia musik, dia mengawali karier menjadi gitaris Chapter69. Yang akhirnya memberikan kesempatan untuknya menjadi gitaris band hardcore Buried Alive.
Dia bahkan pernah menjadi gitaris untuk Stepforward pada 1999.
Sangat paham musik, dia pernah menjadi editor majalah Rolling Stone Indonesia hingga 2017. Hal ini lantaran majalah itu tutup di Indonesia.
Selain bermusik sebagai anak band, Ricky pada Juli 2023 juga sempat menjabat sebagai CEO Whiteboard Journal.
Kontributor : Tinwarotul Fatonah