Suara.com - Ketika nama besar seperti sutradara Zhang Yimou (Hero, House of Flying Daggers) berkolaborasi dengan jajaran bintang Hollywood dan Asia sekaliber Matt Damon, Andy Lau, Pedro Pascal, serta Willem Dafoe, ekspektasi untuk sebuah film fantasi epik yang fenomenal tentu sangat tinggi.
Dirilis pada 2016, The Great Wall adalah produksi terbesar yang pernah syuting sepenuhnya di China, menjanjikan perpaduan unik antara sinema Asia yang kaya visual dengan gaya penceritaan blockbuster Barat.
Hasilnya adalah sebuah film yang memanjakan mata, namun memicu perdebatan.
Kisah dimulai dengan dua tentara bayaran Eropa, William (Matt Damon) dan Tovar (Pedro Pascal), yang melakukan perjalanan berbahaya ke China untuk mencari "bubuk hitam" atau mesiu yang legendaris.
![Film The Great Wall yang dibintangi Matt Damon, Pedro Pascal, Andy Lau, tayang malam ini di Trans TV. [Universal Pictures]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/07/38114-film-the-great-wall.jpg)
Setelah diserang oleh makhluk misterius, mereka ditangkap oleh pasukan elite bernama The Nameless Order yang menjaga Tembok Besar China.
Di sinilah mereka menemukan tujuan sebenarnya dari tembok raksasa tersebut: bukan untuk menahan manusia, melainkan sebagai garis pertahanan terakhir umat manusia melawan Taotie, gerombolan monster buas yang muncul setiap 60 tahun untuk menghancurkan peradaban sebagai hukuman atas keserakahan manusia.
William, dengan keahlian memanahnya yang luar biasa, berhasil membunuh satu monster dan menarik perhatian para komandan, termasuk Commander Lin Mae (Jing Tian) yang pemberani dan ahli strategi Wang (Andy Lau).
Hal ini memulai sebuah dilema bagi William. Di satu sisi, ia memiliki kesempatan untuk kabur bersama Tovar dan seorang tahanan Barat lainnya, Ballard (Willem Dafoe), yang telah lama terperangkap di tembok.
Di sisi lain, dia terpanggil untuk bergabung dalam perjuangan epik demi menyelamatkan dunia.
Baca Juga: Review Film Hotel Mumbai: Teror Mencekam di Balik Kemewahan The Taj Mahal Palace
Salah satu kekuatan utama The Great Wall tidak diragukan lagi adalah aspek visualnya. Zhang Yimou, yang dikenal dengan palet warnanya yang memukau, menciptakan pemandangan pertempuran yang spektakuler.
![Film The Great Wall yang dibintangi Matt Damon, Pedro Pascal, Andy Lau, tayang malam ini di Trans TV. [Universal Pictures]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/07/13257-film-the-great-wall.jpg)
Kostum para prajurit yang berwarna-warni sesuai dengan unitnya masing-masing, desain monster Taotie yang mengerikan, hingga koreografi serangan yang melibatkan ribuan prajurit, semuanya disajikan dengan megah.
Penggunaan teknologi 3D dalam film ini juga dianggap inovatif, membuat monster seolah melompat dari layar dan terasa lebih personal.
Namun, di balik kemegahan visualnya, banyak kritikus merasa plot film ini kurang mendalam dan terasa generik.
Ceritanya dianggap tidak menawarkan sesuatu yang baru dan terjebak dalam stereotip genre aksi.
Pengembangan karakter terasa minim, bahkan hubungan antara William dan Tovar tidak terasa kuat.