Pada penutupnya, akun Twitter tersebut berharap pihak panitia membatalkan acara pengajian yang menghadirkan Gus Miftah di kawasan Candi Prambanan.
"(3) Umat Hindu tinggal 1,7 persen. Mbok ben, relakan gitu lho," ucap akun tersebut, dilansir pada Jumat, 2 Mei 2025.
Perihal itu, sejumlah netizen turut memberikan respons dan komentar yang beragam. Sebagian netizen tampak terbelah menjadi kubu pro dan kontra.
"Sebagai pemeluk agama Islam, saya pribadi tidak setuju dengan acara seperti ini. Kenapa tidak dilakukan di tempat yang tidak mengundang polemik?" tulis seorang netizen.
"Itu universal, beda dengan ibadah agama lain," kata netizen lain.

"Gak belain Miftah, tapi gambar candi itu kayaknya buat merepresentasi Kecamatan Prambanannya, seperti ketika bikin brosur Bandung ada gedung satenya. Selama selawatannya gak di dalem candi, ya sah-sah aja," tutur netizen lainnya.
Untuk informasi tambahan, acara pengajian Gus Miftah acap kali mengundang kontroversi. Suami Ning Astuti itu setidaknya pernah 9 kali tersandung kontroversi.
Pada November 2024 lalu, Gus Miftah mengisi acara pengajian di kawasan Magelang. Di tengah-tengah acara, dia mengkritik para pedagang es teh yang mondar-mandir menganggu jalannya pengajian.
Akan tetapi, Gus Miftah menyampaikan kritik kepada penjual es teh dengan bahasa kasar sehingga terkesan menghina dan merendahkan.
Baca Juga: Gus Miftah Sentil Fenomena 'Kabur Aja Dulu': Mencintai Negara Itu Bagian dari Iman
Kemudian, kontroversi pengajian Gus Miftah lain adalah ketika berkolaborasi dengan seniman legendaris Yati Pesek. Kala itu, mereka berbicara pasca pertunjukan wayang selesai.