Suara.com - Sinema Indonesia kembali meramaikan ajang festival film terbesar di dunia, Cannes International Film Festival 2025.
Tahun ini, Kementerian Kebudayaan juga menghadirkan Paviliun Indonesia dalam rangkaian pasar film terbesar di dunia, Marche du Film yang merupakan bagian dari penyelenggaraan festival.
Kehadiran Paviliun Indonesia ini diharapkan dapat memperluas jaringan global dan membuka peluang kolaborasi untuk kemajuan industri film Tanah Air.
![Konferensi pers Cannes International Film Festival 2025 di kawasan Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa, 6 Mei 2025. [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/07/86288-cannes-international-film-festival-2025.jpg)
Dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa, 6 Mei 2025, Fadli Zon selaku Menteri Kebudayaan Republik Indonesia mengapresiasi para delegasi anak bangsa yang akan menghadiri Cannes Film Festival 2025 pada 13 hingga 24 Mei 2025.
"Saya memberikan apresiasi kepada seluruh pihak, terutama insan perfilman, sutradara, produser, aktor, penulis, animator, teknisi, hingga pekerja kreatif lain yang bekerja sepenuh hati membangun jembatan budaya Indonesia dan dunia melalui sinema," kata Fadli Zon dalam konferensi pers.
Adapun berikut deretan film lokal yang akan dipromosikan dalam Marche du Film Cannes Festival 2025.
1. Ikatan Darah

Delegasi Indonesia pertama yang hadir dalam Marche du Film Cannes Festival 2025 adalah para sineas film Ikatan Darah. Film yang diproduseri Iko Uwais melalui rumah produksi miliknya, Uwais Pictures diberi kesempatan untuk berjejaring dan bertemu calon mitra internasional.
Film ini mengangkat tema dunia bela diri silat dan cerita lokal.
Baca Juga: Sinopsis Thudarum, Film India yang Dibintangi Mohanlal dan Shobana
2. Jumbo

Film animasi Indonesia yang tengah naik daun ini juga diberi ruang untuk bertemu para calon mitra global.
Sineas film yang kini sudah ditonton sembilan juta penonton akan memasarkan film mereka agar bisa ditayangkan di lebih banyak negara di dunia.
3. Timur

Selain Ikatan Darah, film lain dari Uwais Pictures yang berjudul Timur juga diikutsertakan dalam Marche du Film Cannes Festival 2025.
Film yang merupakan debut aktor Iko Uwais sebagai sutradara ini terinspirasi dari operasi pembebasan sandera Mapendumayang yang terjadi di Indonesia pada 1996.
4. Pangku

Film pertama Reza Rahadian sebagai sutradara ini juga akan hadir di ajang Marche du Film Cannes Festival 2025.
Pangku berhasil melenggang ke festival tersebut usai memenangkan HAF Hong Kong Asia Film (HAF) Goes to Cannes Program.
Reza Rahadian bersama sineas lainnya akan mempresentasikan Pangku dalam rangka membuka peluang kolaborasi atau mencari sales agent selama di Cannes.
5. Monster Pabrik Rambut

Film selanjutnya yang akan hadir di Marche du Film Cannes Festival 2025 adalah film terbaru karya rumah produksi Palari Films yang bertajuk Monster Pabrik Rambut.
Film dengan judul internasional Sleep No More ini merupakan hasil produksi kolaborasi antara Indonesia, Singapura, Jepang, dan Jerman.
Di Marche du Film, Sleep No More akan diwakili oleh ShowBox sebagai sales agent mereka. ShowBox merupakan sales agent yang juga menaungi film horor blockbuster Korea Selatan Exhuma.
6. The Mourning Journey

Aktris lawas Christine Hakim akan kembali ke Cannes Film Festival 2025 melalui film The Mourning Journey. Film ini sekaligus menjadi debutnya sebagai produser.
Film yang akan disutradarai Garin Nugroho dan dibintangi oleh Reza Rahadian ini akan mencari calon mitra kolaborator di Marche du Film.
7. Rose Pandanwangi

Produser sekaligus sutradara Razka Robby Ertanto menjadi salah satu produser yang berhasil terseleksi untuk mengikuti program Producers Network Marche du Film.
Melalui program tersebut, Robby akan mempresentasikan proyek film terbarunya yang menceritakan kisah tentang penyanyi seriosa legendaris Indonesia yang juga merupakan istri pelukis S. Sudjojono, Rose Pandanwangi.
Sebelumnya, Razka Robby Ertanto telah memproduseri film-film yang juga disutradarainya seperti Midnight in Bali (2025), Yohanna (2024), dan Ave Maryam (2018).
8. Renoir

Bila sebelumnya produser Yulia Evina Bhara menjadi salah satu dari lima produser Indonesia di program Producers Network Marche du Film, kini dia kembali dalam ajang tersebut dengan tugas baru sebagai juri.
Ebe, sapaannya, terpilih menjadi anggota juri untuk Semaine de La Critique (Critics Week) Cannes Film Festival 2025. Dia akan bergabung bersama Jihane Bougrine, Josee Deshaies, Daniel Kaluuya and Presiden juri Rodrigo Sorogoyen.
Selain itu, film yang diproduseri oleh Yulia Evina Bhara dan Amerta Kusuma berjudul Renoir terseleksi di kompetisi utama Cannes tahun ini. Renoir merupakan hasil produksi kolaborasi antara Jepang, Indonesia, Perancis, Filipina dan Singapura.
9. Tiga IP komik dari JAFF Market

Tiga kekayaan intelektual (intellectual property/IP) komik Indonesia, juga akan hadir di Marche du Film diusung oleh JAFF Market.
IP komik tersebut antara lain Bandits of Batavia rilisan Beyondtopia karya Bryan Valenza, komik Locust rilisan Studio Kosmik, dan Jitu yang dirilis Caravan Studio.
Ketiga komik yang siap dialihwahanakan menjadi film layar lebar tersebut akan mengikuti program Spotlight Asia di Marche du Film, setelah terseleksi di JAFF Market 2024.