
"Congrats, Jumbo! Terbang lah terus semakin tinggi. Hormat," tutur Muhadkly Acho.
"Sekarang sudah resmi, Jumbo menyalip Agak Laen. Kekalahan paling menyenangkan. Super proud!," ujar Ernest Prakasa.
Bahkan, rumah produksi Imajinari juga ikut membuat unggahan khusus di X tentang keberhasilan Jumbo mengalahkan jumlah penonton Agak Laen.
"Mantap kali Jumbo, sudah lewati penonton Agak Laen. Jumbo, memang agak laen," bunyi unggahan tersebut.
Film Jumbo sendiri bercerita tentang Don, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun yang sering diejek karena tubuhnya yang gempal, sehingga dijuluki 'Jumbo' oleh teman-temannya.
Dikisahkan dalam alur cerita, Don menemukan sebuah buku dongeng berjudul Pulau Gelembung yang ditinggalkan oleh orang tuanya.
Berbekal buku tersebut, Don bertekad untuk mementaskan sebuah pertunjukan seni yang terinspirasi dari cerita di dalamnya, sebagai upaya membuktikan kemampuannya dan mengenang orang tuanya.
Sejak tayang di bioskop, film Jumbo memang mendapat banyak respons positif karena punya alur cerita yang menyentuh dan ditampilkan dalam bentuk animasi yang berkualitas tinggi.
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya bahkan menyebut penayangan film Jumbo mendapat dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto untuk kemajuan industri animasi Tanah Air.
Baca Juga: Masih Terus Melejit, Jumbo Jadi Ancaman Agak Laen dan KKN di Desa Penari
Ryan Adriandhy bahkan sempat berencana menyiapkan perilisan versi Directors Cut dari film Jumbo dengan durasi 114 menit, kalau karyanya sukses di bioskop.
Ryan Adriandhy terinspirasi dari langkah sutradara Angga Dwimas Sasongko yang pernah merilis film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) versi Directors Cut.
"Mas Angga kan kemarin ngerilis NKCTHI tuh, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Habis itu filmnya box office, terus Mas Angga ngeluarin versi Directors Cut," jelas Ryan Adriandhy.
Namun pada akhirnya, rencana Ryan Adriandhy merilis versi Jumbo lain tidak terealisasi.