"Mungkin Tsania tidak mendoakan yang jelek, tapi Allah membalas dengan cara-Nya sendiri, biar merasakan apa rasanya dizalimi sama orang lain," imbuh warganet yang lain.
"Enggak bisa buka pintu karna dikunciin. Nah jalur langit, pintunya udah dihancurkan langsung terbuka," ujar warganet lainnya.
Diketahui, rumah Atalarik Syach di daerah Cibinong, Bogor, Jawa Barat, baru-baru ini dirobohkan oleh Pengadilan Negeri (PN) Cibinong akibat masalah sengketa tanah dengan Dede Tasno.
Eksekusi dilakukan sejak Kamis, 15 Mei 2025, tetapi sempat terhenti karena terkendala hujan.
Jumat, 16 Mei, pagi tadi kuasa hukum Dede Tasno dan pihak PN Cibinong kembali datang untuk merobohkan bagian rumah utama Atalarik.
![Atalarik Syah dan Tsania Marwa. [Suara.com/Nanda Hadiyanti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/06/13/21218-atalarik-syah-dan-tsania-marwa.jpg)
Namun, Atalarik Syach berusaha menunda eksekusi dengan mengajukan negosiasi kepada pihak Dede Tasno. Pada akhirnya, sang aktor memutuskan untuk menyelamatkan sebagian tanah sengketa.
Mulanya, Dede Tasno mengajukan sengketa tanah seluas 5.800 meter persegi. Lalu, Atalarik Syach mau menyelamatkan 550 meter persegi dengan membayar uang kompensasi.
Melalui perhitungan harga tanah per meter yang telah disepakati yaitu Rp 1,5 juta, Atalarik Syach harus membayar sebesar Rp850 juta dengan uang muka atau DP Rp300 juta.
Atalarik Syach mengaku tidak sanggup untuk membayar Rp300 juta secara langsung hingga pada akhirnya ia merelakan mobilnya sebagai jaminan.
Baca Juga: Bukan Atalarik Syach, Atilla Syach yang Bayar Kompensasi Tanah Sengketa
Pemain sinetron Cahaya Terindah itu yakin bahwa mobilnya bila dijual bisa laku hingga Rp200 juta.