Film Ketindihan juga dibintangi Agnes Naomi, Zee Zee Shahab, Luana Dutra, dan Gesya Shandy.
3. Gunakan Makeup dan Efek Spesial

Luana Dutra berperan sebagai Nurul teman Tania yang bunuh diri setelah jin Bueno dipanggil.
Selain berperan sebagai teman Tania, Luana Dutra juga akan muncul sebagai sosok hantu.
Untuk tampil menyeramkan, Luana Dutra harus mengenakan makeup prostetik selama enam jam tanpa bisa bergerak sedikit pun.
Ketika istirahat syuting pun, Luana Dutra harus mempertahankan riasannya yang menyeramkan itu.
Saking kerennya tim makeup dan tim efek, Luana Dutra sampai takut tak bisa tidur melihat dirinya yang menyeramkan.
Baju tidur karakter Nurul yang diperankan Luana Dutra pun diyakini akan menjadi 'ikonik' setelah menonton film Ketindihan.
4. Sutradara dan Penulis Berpengalaman

Bagi yang menonton film-film Dyan Sunu Prastowo sebelumnya, tentu ikut menantikan penayangan Ketindihan atau Sleep Paralysis di Netflix.
Sebelumnya Dyan Sunu Prastowo menyutradari Utusan Iblis: Dia yang Berada di Antara Kita (2025), Malam Pertobatan (2024), dan Mantra Surugana (2023).
Baca Juga: 4 Rekomendasi Film Body Horror yang Tayang di Netflix, Mencekam!
Dyan Sunu Prastowo menggarap film Ketindihan yang skenarionya ditulis Widi Lestari Putri. Sebelumnya Widi menulis skenario film Sebelum 7 Hari (2025).
Ketindihan diproduksi PH Imagine dengan bantuan MVP Pictures, Anami Films, Ten Cuts, Tobali Film dan A&Z Films.
5. Beuno Jin Mitos dari Aceh

Beuno hantu yang meneror karakter-karakter dalam film Ketindihan atau Sleep Paralysis ternyata bukan hal baru bagi masyarakat Aceh.
Kata 'ketindihan' sendiri dikenal luas dari masyarakat Jawa untuk menyebut fenomena Sleep Paralysis karena hantu bak menindih korban yang sedang tidur.
Begitu pun di Aceh, Beuno adalah makhluk gaib jahat yang diyakini masyarakat setempat mengganggu orang tidur dengan cara menindih korbannya.
Korban Beuno biasanya tidur pulas dengan suara dengkuran yang amat keras. Suara dengkuran tersebut diyakini sebagai tanda bahwa korban sedang dicekik Beuno.