Suara.com - Penyanyi muda berbakat Nyoman Paul melepas debut albumnya yang diberi tajuk LUAP.
Album ini menjadi salah satu penantian dan pencapaian penting bagi seorang Nyoman Paul semenjak ia berkarier di industri musik tanah air.
Debut album yang dirilis oleh Universal Music Indonesia ini berisikan delapan buah lagu.
Mengusung genre musik pop yang catchy, album ini menyajikan tiga lagu yang telah dirilis sebelumnya dalam bentuk single yaitu “Tunggu Apa Lagi”, “Alunan Mimpi”, dan “Mundur Perlahan”.
Sementara, lima lagu lainnya merupakan lagu baru yang secara khusus dirilis untuk album LUAP; “Sekarang dan Selamanya”, “Penjara”, “Luapkanlah”, “Namanya Juga Hidup”, dan “Memori Kita”.
Khusus untuk lagu “Namanya Juga Hidup”, Nyoman Paul melakukan kolaborasi unik dengan menggandeng rapper A.Nayaka.
Pemilihan nama LUAP terkesan simple karena merupakan kebalikan dari nama si pemilik album yaitu Paul.
![Nyoman Paul melepas debut albumnya yang diberi tajuk LUAP. [istimewa]](https://media.suara.com/pictures/300x300/2025/05/23/64275-nyoman-paul.jpg)
Namun, di balik itu terdapat banyak makna yang berusaha disampaikan Nyoman Paul lewat judul albumnya.
Ia berharap album ini bisa menjadi sarana untuk menunjukkan jati dirinya sebagai seorang musisi.
Baca Juga: Soundsfest 2025 Dihelat di Jakarta Pekan Depan, Hadirkan 68 Penampil dari Lintas Genre Musik
“Jadi album LUAP ini selain berasal dari nama saya sendiri juga menggambarkan bagaimana luapan isi hati saya yang dibungkus dalam karya, yaitu album. Kurang lebih album ini menjadi penegasan saya yang memilih berkarier sebagai seorang musisi dengan warna saya sendiri,” ujar Nyoman Paul tentang album perdananya.
Hal yang menarik di album perdananya, Nyoman Paul melakukan kolaborasi dengan beberapa produser ternama, seperti: Johan Gustafsson dan Josefin Glenmark Breman dari The Kennel asal Swedia di lagu ‘Memori Kita’, Lafa Pratomo di lagu “Penjara”, “Mundur Perlahan”, dan “Luapkanlah”, S/EEK di lagu “Tunggu Apa Lagi” dan “Alunan Mimpi”, serta Krisna Trias di lagu “Sekarang dan Selamanya” dan “Namanya Juga Hidup”.
Dalam penulisan lirik, Nyoman Paul juga turut menggaet Rahman Sadli Waraiya dan Clara Riva.
“Bekerja sama dengan musisi-musisi hebat sudah pasti sangat menyenangkan karena banyak ilmu baru yang saya dapatkan. Orang orang yang terlibat juga tidak segan-segan memberikan masukan positif, baik itu secara teknis tentang musik dan berbagai hal lainnya,” kata Nyoman Paul.
Secara keseluruhan, album dengan nuansa pop ini kental akan aransemen band tahun 2000an yang nyaman untuk didengarkan dan mampu merepresentasikan Nyoman Paul secara utuh.
Album ini dipenuhi dengan notasi yang catchy dan mudah diikuti dengan lirik yang ringan tapi tetap mampu menarik hati pendengarnya, pas dengan sosok Nyoman Paul yang humble dan apa adanya.