Suara.com - Skena musik cadas Tanah Air kembali berduka. Tak lama Ricky Siahaan gitaris Seringai tutup usia, kini Moegky yang merupakan vokalis band hardcore Paper Gangster meninggal dunia.
Kabar duka ini salah satunya disampaikan di akun resmi Instagram band deathmetal Siksa Kubur.
Unggahan berupa foto hitam putih yang perlihatkan Moegky tengah beraksi di atas panggung.
"Innalillahi wa innailaihi roojiuunnn. Telah meninggal dunia kawan kami, saudara kami, ex-manager Siksakubur dan vokalis Paper Gangster, @moegky," bunyi caption unggahan tersebut.
Masih dari unggahan Sika Kubur, Moegky disebut meninggal karena sakit. Mewakili keluarga Moegky, Siksa Kubur minta doa terbaik untuk almarhum.
"Mohon doa untuk Almarhum agar amal ibadahnya diterima Sang Pencipta. Aaminn," katanya.
"So long, Moeg..You'll never be forgotten," sambungnya.
Sekilas Tentang Paper Gangster
Terbentuk pada awal tahun 1996 di kota Depok yang kerap diasosiasikan dengan kerasnya kehidupan jalanan, Papergangster hadir sebagai salah satu pelopor skena hardcore metal Indonesia.
Baca Juga: Sebulan Ricky Siahaan Meninggal, Istri Bagikan Kabar Duka Lagi
Dengan membawa semangat penuh kemarahan dan idealisme, band ini lahir dari pengaruh kuat band-band hardcore kenamaan dunia seperti Earth Crisis, Hatebreed, Sick of It All, Madball, Gorilla Biscuits, Blood for Blood, hingga Vision of Disorder.
Formasi awal Paper Gangster awalnya dihuni Ijen (vokal, alm.), Jeffry (gitar), Agoes (bass), Indra (gitar), dan Ivan (drum). Namun seperti halnya perjalanan banyak band lainnya, perubahan personel menjadi bagian tak terpisahkan dari proses berkembangnya mereka.
Setiap anggota baru yang datang membawa warna dan inspirasi berbeda, memperkaya komposisi musik mereka.
Perjalanan Papergangster tidak lepas dari kontribusi mantan-mantan personel seperti XwedaX, Pandi, Iko, Champy, dan Marshall. Mereka turut membangun reputasi dan eksistensi band ini di tengah persaingan keras industri musik lokal.
Setelah kepergian Ijen, tongkat estafet vokalis dipegang oleh Moegky ang sebelumnya dikenal lewat band Kornet dan Ninesoul.
Posisi drum kemudian diisi oleh Reza, drummer berpengalaman dari Screwball, End of Age, dan Burning Inside. Formasi baru ini bertekad melanjutkan semangat dan warisan musikal yang telah ditinggalkan oleh sang vokalis pertama.