Suara.com - Jourdy Pranata dipercaya memerankan tokoh sentral di film baru Starvision, Jodoh 3 Bujang.
Berperan sebagai Fadly, Jourdy Pranata dituntut menjadi musisi lokal Makassar yang cerita cintanya dihadapkan pada situasi yang rumit.
Untuk mendalami karakter Fadly sebagai orang berlogat Makassar, Jourdy Pranata tidak terlalu kesulitan karena bisa belajar dari keluarganya di sana.
"Tinggal mengingat lagi, orang yang berbahasa Makassar tuh kayak apa sih?," kata Jourdy Pranata dalam sesi jumpa pers di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Senin, 26 Mei 2025.
Jourdy Pranata cuma sempat menghadapi masalah ketika diminta menghafal dialek Makassar zaman dulu dalam salah satu adegan.
![Suasana jumpa pers perilisan trailer film Jodoh 3 Bujang di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Senin, 26 Mei 2025. [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/27/60777-film-jodoh-3-bujang.jpg)
"Ada di film, dialek Makassar tapi zaman dulu, yang kayak mantra. Jargon klasik Makassar yang saya menghafalnya lumayan, 'Gimana nih?'," beber Jourdy Pranata.
Kendala berat justru datang dari tuntutan untuk mendalami cerita cinta Fadly yang rumit.
Jodoh 3 Bujang berkisah tentang tiga bujang bersaudara, Fadly (Jourdy Pranata), Kifly (Christoffer Nelwan), dan Ahmad (Rey Bong) yang diminta orang tuanya untuk menikah kembar, karena keterbatasan biaya dalam memenuhi tradisi.
Namun, calon Fadly tiba-tiba dijodohkan orang tuanya dengan pria yang lebih mapan, sehingga harus menemukan jodoh penggantinya dalam waktu singkat agar pernikahan kembar mereka tetap bisa diselenggarakan.
Baca Juga: Kemenangan Look Back Jadi Film Terbaik di Crunchyroll Anime Awards 2025
Situasi itu lah yang kemudian memberikan tantangan bagi Jourdy Pranata dalam memainkan emosi.
Di satu sisi, Jourdy Pranata sebagai Fadly dibebani tanggung jawab seorang kakak tertua yang bisa berpengaruh besar bagi kehidupan adik-adiknya.
"Jadi tantangannya, lebih ke bagaimana menjadi sosok kakak dengan semua bebannya," papar Jourdy Pranata.
Di sisi lain, Jourdy Pranata sebagai Fadly juga masih bergulat dengan ego karena luka batin sepeninggal kekasihnya yang dipinang lelaki lain.
"Ini berhubungan dengan budaya kan, jadi benar-benar mendalami keresahannya, paniknya, rasa sakitnya menjadi Fadly itu sendiri,” papar Jourdy Pranata.
Ide penggarapan film Jodoh 3 Bujang sendiri bermuara dari keresahan sang sutradara sekaligus penulis skenario, Arfan Sabran.
Arfan Sabran, yang orang asli Makassar, tahu betul bagaimana tradisi uang panai dari calon mempelai laki-laki untuk calon mempelai perempuan mulai mengalami pergeseran makna di era modern ini.
Dalam tayangan trailer pun, tergambar jelas bagaimana Fadly terpaksa merelakan kekasihnya dipinang lelaki lain karena sanggup memberikan uang panai lebih tinggi dari keluarganya.
“Uang panai ini sudah bergeser maknanya di era flexing zaman ini,” kata Arfan Sabran.
Pergeseran makna uang panai itu juga, yang kemudian disebut Arfan Sabran memicu lagi maraknya tradisi nikah kembar di Makassar.
Oleh mereka yang menjalankan, nikah kembar dianggap sebagai salah satu solusi untuk tetap bisa menggelar pernikahan di tengah buruknya situasi ekonomi.
Mengingat nikah kembar biasanya diikuti dua atau lebih pasangan yang memiliki hubungan kekerabatan dan dinikahkan secara bersamaan dalam satu upacara adat.
“Nikah kembar itu kemudian jadi solusi untuk sebuah tekanan ekonomi yang ada di Makassar,” terang Arfan Sabran.
Sudah sejak tahun 2019, batin Arfan Sabran terusik dengan isu sosial yang terjadi di Makassar buntut pergeseran makna tradisi sebelum menggelar pernikahan.
![Suasana jumpa pers perilisan trailer film Jodoh 3 Bujang di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Senin, 26 Mei 2025. [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/27/57974-film-jodoh-3-bujang.jpg)
“Mas Arfan bilang, ‘Pak, kalau film ini dibuat oleh bapak, saya sudah senang karena kearifan lokal Makassar bisa diangkat menjadi sebuah film’,” kenang Chand Parwez selaku produser Jodoh 3 Bujang.
Namun, proses penggarapan film baru terealisasi beberapa tahun setelahnya karena sempat terhalang pandemi Covid-19.
“Akhirnya baru sekarang, hadir film ini,” tutur Chand Parwez.
Dikemas dengan warna drama komedi keluarga, Jodoh 3 Bujang akan mulai tayang di bioskop pada 26 Juni 2025.
Turut tampil dalam film Jodoh 3 Bujang, bintang-bintang yang biasa menghiasi layar lebar Tanah Air seperti Aisha Nurra Datau, Maizura, Barbie Arzetta, Elsa Japasal, Arswendy Bening Swara, Cut Mini, Nugie, Iwan Coy, Zakaribo, Le Roy Osmany, Nunu Datau, Musdalifah Basri hingga Arla Ailani.