Ucapan Ustaz Yahya Waloni Tentang Kematian Setahun yang Lalu Jadi Kenyataan

Sumarni Suara.Com
Minggu, 08 Juni 2025 | 17:40 WIB
Ucapan Ustaz Yahya Waloni Tentang Kematian Setahun yang Lalu Jadi Kenyataan
Ucapan Ustaz Yahya Waloni setahun lalu jadi kenyataan. [Youtube/Kanal Info at]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ustaz Yahya Waloni pernah mengungkapkan sebuah keinginannya untuk segera dipanggil oleh Allah dalam artian meninggal dunia.

Tak disangka keinginannya yang dia utarakan saat ceramah satu tahun lalu menjadi kenyataan.

Pernyataannya itu disampaikan olehnya saat Habib Hasan Assegaf meninggal dunia pada 13 Maret 2024 lalu.

"Tadi pagi Habib Hasan Assegaf kembali ke Rahmatullah," katanya dilansir pada Sabtu, 7 Juni 2025.

"Jangan-jangan tahun depan nama saya sudah tak ada lagi, sudah kembali ke Rahmatullah," celetuknya.

Ustaz Yahya Waloni [Youtube/Derry Sulaiman and Sahabat]
Ustaz Yahya Waloni [Youtube/Derry Sulaiman and Sahabat]

Terdengar seperti bercanda, ternyata pria 54 tahun itu justru mengaku sangat menginginkan bertemu kematian.

Tak ada rasa takut justru sebuah kerinduan hingga terucap terus dalam doa-doanya.

"Ibu bapak pikir saya takut, justru saya tunggu-tunggu. Lama sekali Kau panggil saya mati," ungkapnya.

"Setiap Tahajud malam itu doa saya. Kapan akhirnya aku dikubur ya Allah" tambahnya.

Baca Juga: Sebelum Meninggal, Ustaz Yahya Waloni Sadar Pernah Sakiti Perasaan Umat Kristen

Gara-gara itu, dia selalu ditegur istrinya karena berdoa seperti itu.

Potret Ustaz Yahya Waloni saat masih bisa berbincang di podcast milik Rhoma Irama. (YouTube)
Potret Ustaz Yahya Waloni saat masih bisa berbincang di podcast milik Rhoma Irama. (YouTube)

"Sampai bini saya bilang jangan doa begitu Pak. Dia selalu menegur," katanya.

Ternyata bukan tanpa alasan, dia ingin dipanggil Allah karena sudah muak melihat dunia yang isinya para munafik.

Terutama para pejabat dari kalangan atas sampai bawah semuanya munafik dan ingkar pada agama Allah.

Bahkan dia sampai berani menyebut 80 persen pejabat di pemerintahan adalah munafik.

"Setiap hari Islam semakin hancur," tegasnya.

Apalagi orang-orang yang menurutnya berdakwah di jalan Allah satu per satu meninggal dunia.

"Lebih baik saya mati," ujarnya di hadapan jemaah yang mengikuti ceramahnya.

Ustaz berdarah Manado ini memang dikenal pedas dalam menyampaikan nilai-nilai kebenaran ajaran Islam yang diyakininya.

Dia pun mengakui kalau memang beraliran radikal dalam urusan berdakwah.

Pria bernama asli Yahya Yopie Waloni ini tak gentar meski pernah dipenjara atas kasus penistaan agama karena menghina agama Kristen dengan menyebut Kitab Injil itu palsu.

"Yahya Waloni dipenjara ciut nyalinya. Justru saya tambah radikal, tambah keras. Sekali harimau tetap harimau tidap pernah jadi kucing," paparnya.

Dia menegaskan tidak akan pernah menjadi penjilat apalagi penghianat umat meski ditawari bergepok-gepok uang.

Ceramah bernada pedas dan kritik terhadap pemerintah itu kembali viral usai kabar dirinya meninggal dunia.

Pria yang setelah menjadi mualaf bernama Muhamamd Yahya Waloni ini meninggal dunia pada Jumat, 6 juni 2025 di masjid setelah menjadi khatib salat Jumat.

Dia mendadak tak sadarkan diri dan dinyatakan meninggal dunia di dalam masjid.

Banyak yang berduka atas kepergian salah satu pendakwah yang dinilai sangat berani ini.

Ustaz Yahya Waloni [Youtube/Deddy Corbuzier].
Ustaz Yahya Waloni [Youtube/Deddy Corbuzier].

Meski banyak yang mengujat gaya ceramahnya yang keras, namun kepergiannya dipanggil Allah dinilai sangat indah hingga bikin orang iri.

"Luar biasa Ustaz Yahya Waloni. Tegas dan teguh pendirian. banyak munafikun di negeri ini. Tapi Allah lebih sayang kepada beliau. Tuhan mungkin punya rencana lain. Kita tidak tahu," komentar netizen.

"Belum ada ustaz pemberani menyampaikan yang hak dan yang bathil seperti beliau. Semoga Allah SWT mengampuni segala kekhilafan nya dan diterima segala amal kebaikan nya Aamin YRA," doa netizen lain.

Perjalanan spiritual Ustaz Yahya Waloni

Pria kelahiran 30 November 1970 ini memutuskan pindah agama memeluk Islam pada 11 Oktober 2006 bersama istrinya, Lusiana yang kini berganti nama menjadi Mutmainnah.

Dia mengklaim kalau sebelum masuk Islam menjadi pendeta bahkan dosen di sebuah Sekolah Tinggi Teologi Eben Haezer.

Selama 8 tahun belajar agama Islam yang dibandingkan dengan Kristen, dia akhirnya mantap untuk pindah agama.

Menariknya, dia yakin untuk bersyahadat pada bulan Ramadhan saat itu setelah bertemu dan berdiskusi tentang makna Islam dengan tukang ikan.

Yang kemudian tukang ikan itu diceritakan tak pernah ada alias gaib karena masyarakat sekitar mengaku belum pernah melihatnya.

Kontributor : Tinwarotul Fatonah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI