Cinta Laura Geram Keindahan Raja Ampat Terancam Punah: Ini Kegagalan Hati Nurani

Yazir F Suara.Com
Senin, 09 Juni 2025 | 15:35 WIB
Cinta Laura Geram Keindahan Raja Ampat Terancam Punah: Ini Kegagalan Hati Nurani
Cinta Laura Geram Raja Ampat Dieksploitasi (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cinta Laura menjadi salah satu artis yang lantang menyuarakan keberatannya soal adanya aktivitas tambang nikel di kawasan Raja Ampat.

Melalui akun Instagram pribadinya, artis blasteran Jerman itu menggugah kesadaran publik dengan pernyataan tajam dan narasi emosional terhadap kondisi alam dan masyarakat Papua.

“Saat izin ditandatangani dan dividen dicairkan, aku penasaran apakah orang-orang serakah ini masih ingat dengan wajah-wajah manusia yang dikorbankan dan ditinggalkan dengan tempat tinggal yang hancur dan tanah yang diracuni?” kata Cinta Laura dikutip pada Senin, 9 Juni 2025.

Cinta menyebut bahwa Raja Ampat yang menjadi salah satu Surga Terakhir yang menjadi korban ketamakan para elite tertentu.

“Semua demi nikel untuk menggerakan mobil listrik. Katanya ini kemajuan, tapi kemajuan untuk siapa?” ujarnya.

Model sekaligus aktris itu juga mengajak publik untuk membayangkan realitas pahit yang kini dialami masyarakat Papua.

“Coba tanya ke mama-mama yang di Papua sekarang kesulitan cari air bersih untuk mandiin anaknya, coba tanya nelayan yang pulang dengan jaring kosong dan gak bisa kasih makan keluarganya,” ujarnya.

Cinta Laura juga menyoroti bagaimana keserakahan para penguasa yang dimulai dari hal-hal yang kecil namun akhirnya kini menjadi sebuah kebiasaan.

Baca Juga: Kun Wardana Kasih Sederet Alasan Kenapa Raja Ampat Tak Boleh Jadi Lahan Tambang

“Dan dari sana keserakahan tumbuh pelan-pelan, sembunyi di balik rapat-rapat ber-AC, dibungkus jargon patriotisme,” ujar Cinta.

“Apa yang awalnya cuma kompromi kecil soal etika, lama-ama jadi hal biasa,” lanjutnya.

Menurut Cinta, yang terjadi saat ini bukan hanya kesalahan dalam pengambilan kebijakan, melainkan krisis moral yang jauh lebih serius.

“Ini bukan sekadar kegagalan kebijakan, it’s failure of conscience, kegagalan hati nurani,” katanya.

Cinta Laura saat tampil di Cannes Film Festival (Instagram)
Cinta Laura saat tampil di Cannes Film Festival (Instagram)

Dengan tegas, Cinta menyebut bahwa tanah dan laut bukan lah barang dagangan, melainkan saudara yang wajib dijaga.

“Mereka hidup dengan satu kebenaran yang sekarang kita lupain, bahwa tanah sama laut itu bukan barang dagangan buat dieksploitasi, tapi saudara yang harus dijaga,” katanya.

Tidak hanya membahas soal kerusakan lingkungan, Cinta juga menyoroti kondisi kesehatan masyarakat Papua usai adanya aktivitas tambang nikel tersebut.

“Kerusakan ini bukan cuma soal hilangnya budaya, yag terjadi sekarang juga fatal terhadap kesehatan warga Papua,” kata Cinta.

“Penebangan hutan dan tambang nyebarin debu ke udara, ngeracunin air,” lanjutnya.

Tak hanya itu, Cinta juga mengungkap bahwa desa-desa di sekitar tambang telah melaporkan bahwa mereka mulai penyakit kulit dan gangguan pernapasan.

Dengan pernyataan menohok, Cinta menyindir para penguasa yang haus kekayaan namun mengorbankan nasib jutaan rakyat.

“Bahwa segelintir orang memilih kekayaan di atas nasib jutaan rakyat,” katanya

“Bahwa saat kalian berjuang beli beras dan bayar uang sekolah mereka malah jual masa depan negeri ini demi mobil mewah, villa di luar negeri, dan rekening dengan uang berlimpah,” ujar Cinta menyambung.

Di akhir video, Cinta kembali mengajak para pengikutnya untuk bersuara soal Raja Ampat yang kini menjadi ladang bisnis bagi elite-elite tertentu.

“Raja Ampat bukan sekadar pulau, ini peringatan. Kalau kita diam aja, apalagi yang kelompok serakah ini bakal rebut?” ujarnya.

Selain Cinta Laura, beberapa figur pubik sebelumnya juga telah menyerukan tagar #SaveRajaAmpat.

Mereka di antaranya ada Denny Sumargo, Angela Gilsha, Nadine Chandrawinata, Kunto Aji, hingga Richard Kyle.

Sebelumnya, Greenpeace Indonesia menyurakan penolakan terhadap aktivitas pertambangan nikel di Raja Ampat. Penolakan disampaikan di acara Indonesia Critical Minerals Conference & Expo di Hotel Pullman, Selasa, 3 Juni 2025.

Menurut Kepala Kampanye Hutan Greenpeace Global untuk Indonesia Kiki Taufik, bila aktivitas tambang terus dibiarkan wilayah Raja Ampat bakal rusak.

Sementara, dampak kerusakan saat ini sudah terjadi di beberapa wilayah seperti Wawonii, Halmahera, dan Kabeana.

Kontributor : Rizka Utami

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI