Ibnu Jamil Sudah Prediksi Timnas Indonesia Bakal Kalah Telak dari Jepang

SumarniIsmail Suara.Com
Kamis, 12 Juni 2025 | 15:03 WIB
Ibnu Jamil Sudah Prediksi Timnas Indonesia Bakal Kalah Telak dari Jepang
Ibnu Jamil buka suara soal kekalahan telak timnas Indonesia (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktor sekaligus presenter olahraga, Ibnu Jamil, akhirnya angkat bicara mengenai kekalahan telak Timnas Indonesia saat menghadapi Jepang dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dalam unggahan Instagram pribadinya, suami Ririn Ekawati itu mengaku sejak awal sudah memprediksi hasil yang tak menguntungkan bagi pasukan Garuda.

"Jon, kekalahan lawan Jepang kemarin sudah gua kira dari awal. Paling mentok seri itu pun kalau pertahanan kita solid dan mau bermain pragmatis," tulis Ibnu Jamil dalam unggahan yang langsung menyita perhatian netizen.

Ibnu Jamil, yang dikenal sebagai suporter fanatik Timnas Indonesia dan tergabung dalam kelompok La Grande Indonesia, mengakui dirinya tidak menyangka kekalahan akan sebesar itu.

Timnas Indonesia kalah dengan skor mencolok 6-0 dari tim Samurai Biru, yang tampil sangat dominan sejak menit awal pertandingan.

Menurutnya, ada dua alasan utama mengapa kekalahan ini sangat wajar yakni perbedaan peringkat FIFA yang sangat mencolok serta kualitas ekosistem sepak bola yang jauh lebih mapan di Jepang.

"Parameter gua adalah beda peringkat FIFA terlalu jauh dan beda kualitas ekosistem sepakbolanya. Jepang sudah berada di level dunia," lanjutnya.

Meski menelan kekalahan pahit, Ibnu Jamil justru menaruh hormat terhadap keseriusan Jepang yang tidak meremehkan timnas Indonesia.

“Tapi justru sebuah penghormatan karena Jepang sangat serius melawan kita, seolah-olah ingin mengeluarkan semua jurus-jurus terbaiknya,” ujar pria yang akrab disapa Jon itu.

Baca Juga: 2 Negara Wajib Dikalahkan Timnas Indonesia Agar Lolos Piala Dunia 2026 di Ronde 4

Ia juga menggambarkan bagaimana laga berlangsung sangat berat bagi para pemain Indonesia.

Ibnu Jamil bentangkan tifo di laga krusial timnas Indonesia vs China (Instagram)
Ibnu Jamil buka suara soal kekalahan telak timnas Indonesia (Instagram)

Sepanjang pertandingan, tim Garuda dipaksa bertahan dan nyaris tak diberikan ruang untuk menyerang.

“Selama 90 plus-plus menit, Indonesia benar-benar keteteran. Kiper Jepang bahkan minim silaturahmi dengan penyerang kita alias banyak nganggur,” sindir Ibnu.

Dalam pandangannya, perbedaan antara Indonesia dan Jepang tidak hanya terlihat dari skor, tetapi juga dari orientasi sepak bola masing-masing negara.

Jepang sudah memikirkan bagaimana menjadi juara dunia, sementara Indonesia masih dalam tahap awal membangun pijakan untuk lolos ke Piala Dunia.

“Itulah sepak bola beda kelas. Beda orientasi. Jepang langganan Piala Dunia, bahkan sudah mulai mengincar peringkat atas. Sedangkan kita baru membuka kunci gembok untuk bisa merasakan megahnya panggung Piala Dunia,” paparnya.

Meski begitu, Ibnu Jamil tetap menunjukkan sikap bijak. Ia menerima kekalahan ini sebagai bagian dari proses dan meminta publik untuk tidak berlebihan dalam mengkritik.

“Ini semua yang membuat gua lebih realistis untuk melihat sepak bola Indonesia. Kritik boleh, menghujat jangan. Karena kita adalah pemain ke-12,” tegasnya.

Ia pun menegaskan komitmennya untuk terus mendukung timnas, apapun hasil yang diraih di lapangan.

“Gua akan lanjut terus dukung Timnas. 90 menit untuk selamanya. Bangga mengawal Garuda. Menang, kalah, dan seri, ku tetap bernyanyi. Garuda sampai mati,” pungkasnya.

Ibnu Jamil bentangkan tifo di laga krusial timnas Indonesia vs China (Instagram)
Ibnu Jamil buka suara soal kekalahan telak timnas Indonesia (Instagram)

Unggahan Ibnu itu mendapat respons positif dari banyak warganet. Mereka menilai sikap Ibnu adalah contoh pendukung sejati.

“Mendukung itu seperti ini. Jangan saat menang ikut dukung, saat kalah sibuk nyindir. Apalagi yang nyindir soal Rolex, ketahuan banget dukungnya pas menang aja. Kerennn om Jon,” komentar seorang netizen.

Namun, tidak sedikit pula yang menyampaikan kekecewaan mereka terhadap performa timnas, terutama setelah pergantian pelatih dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert.

“Waktu dipegang STY, setidaknya kita main lebih rapi. Bahkan beberapa kali bisa merepotkan Jepang. Sekarang, skuad lebih mewah, tapi malah kehilangan arah,” ujar seorang pengguna media sosial.

“Aku bukan kecewa karena kalah, tapi karena tidak bisa memberikan perlawanan sama sekali,” timpal lainnya.

Terlepas dari berbagai reaksi yang muncul, kekalahan ini menjadi pelajaran besar bagi sepak bola Indonesia. Masyarakat pun dihadapkan pada realita bahwa perjalanan menuju level dunia masih panjang dan penuh tantangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI