Selain itu, kemungkinan karakter-karakter lama muncul kembali atau menjadi referensi terselubung dalam dialog atau alur cerita juga sangat besar.
3. Suasana dan Gaya yang Khas

Franchise 28 dikenal karena pendekatannya yang realistik terhadap dunia pasca-apokaliptik.
Tidak seperti film zombie biasa, film-film ini lebih menekankan pada ketegangan psikologis, kehancuran moral manusia, dan suasana tegang yang dibangun secara perlahan.
Jika menonton dua film sebelumnya, kamu akan lebih memahami nada dan arah naratif yang coba dipertahankan oleh sutradara Danny Boyle dan penulis Alex Garland.
4. Konsistensi antara Dunia Cerita

Boyle sebenarnya tidak begitu peduli dengan canon atau elemen-elemen dari alur cerita utama seri 28.
Namun, Garland menyebut bahwa 28 Years Later tidak akan bertentangan dengan 28 Weeks Later.
Artinya, dunia yang dibangun tetap mempertahankan kontinuitas dengan dua film sebelumnya.
Penonton yang familiar dengan kronologi dan peristiwa penting sebelumnya akan mampu menangkap detail-detail halus yang mungkin luput dari mereka yang baru mengenal franchise ini.
5. Lebih Dari Sekadar Film Horor

Seri 28 bukan hanya tentang virus atau kekerasan. Film-film ini menyuguhkan refleksi sosial yang dalam.
Baca Juga: Vakum 3 Tahun, Teuku Rassya Langsung Lawan Donny Alamsyah di Film Syirik! Tangan sampai Bengkak
Sebut saja tentant militerisme, pengkhianatan, harapan, dan kegigihan manusia dalam menghadapi kehancuran.
Elemen-elemen ini terus berkembang dari film pertama hingga kedua, dan kemungkinan besar akan diangkat lebih kompleks dalam 28 Years Later.
Konflik baru seputar mutasi virus yang bahkan dapat mempengaruhi penyintas manusia membuat film ini semakin menarik untuk disaksikan.
Jadi, Wajib Nonton atau Tidak?

Jika kamu ingin menikmati 28 Years Later sebagai film berdiri sendiri, maka tidak diwajibkan untuk nonton dua film sebelumnya. Cerita utamanya tetap bisa dipahami.
Namun, jika kamu ingin merasakan dampak emosional dan memahami kedalaman dunia yang dibangun, tontonlah 28 Days Later dan 28 Weeks Later dulu sebelum ke bioskop.
Seperti membaca buku ketiga dari sebuah trilogi, kamu mungkin mengerti jalan ceritanya.