Karena menurut netizen, bisa jadi penghasilan sehari-hari orang tersebut berasal dari dirinya menjadi penumpang bayaran.
Namun, Panji Pragiwaksono yang berusaha membela diri dengan cara meminta netizen untuk tak memperlakukan Twitter bagaikan WhatsApp yang bisa saling berbalas, dirinya justru semakin dihujat.
Hujatan itu lantas membuatnya tak bisa tidur, karena memikirkan kesalahannya sampai akhirnya sekarang bisa lebih acuh pada hujatan netizen di Twitter.
"Itu pertama kali gue viral dihujat sampai nggak bisa tidur gua, itu 2009. Setelah itu baru lepas sampai terserah orang bilang apa," jelasnya.
Selain merasa Twitter masih memberikan banyak manfaat, Pandji juga merasa lebih bisa mengetahui pendapat banyak orang terkait suatu isu karena pengguna media sosial tersebut jauh lebih jujur daripada pengguna Instagram.
"Karena di Twitter itu orang saking jujuranya, gue jadi bisa lihat pendapat orang soal suatu isu," ujarnya.