Suara.com - Di balik senyumnya yang menawan dan selempang Puteri Indonesia Jawa Tengah 2 Tahun 2025 yang ia sandang, Syaloomitha Meirika menyimpan sebuah kisah yang sangat relevan dengan banyak perempuan di kota-kota besar: perjuangan melawan rasa insecure.
Dalam sebuah pengakuan yang menyegarkan, Syaloomitha membuka diri bahwa gelar dan sorotan publik tidak membuatnya kebal dari perasaan tidak percaya diri, terutama soal penampilan.
Alih-alih menyembunyikannya, Syaloomitha justru memilih untuk lantang berbicara, mengubah kerentanan menjadi sebuah pesan pemberdayaan.
Baginya, rasa tidak aman bukanlah tembok untuk berhenti, melainkan bahan bakar untuk menjadi versi terbaik dari dirinya.
"Siapa bilang seorang Puteri Indonesia tidak pernah merasa insecure? Justru karena terus-menerus dinilai publik, perasaan itu sering muncul," kata Syaloomitha saat ditemui dalam acara peresmian Diri Clinic di kawasan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan.
"Tapi kuncinya adalah jangan tenggelam. Bagi saya, rasa tidak aman itu harus jadi bensin untuk menyalakan mesin self-love kita," katanya menyambung.
Syaloomitha dengan berani meluruskan miskonsepsi tentang konsep mencintai diri sendiri yang sering disalahartikan.
"Banyak yang salah kaprah, mengira self-love itu artinya pasrah menerima semua kekurangan. Bukan! Self-love sejati adalah sebuah komitmen untuk berproses, untuk 'meng-upgrade' diri kita menjadi versi terbaik. Ini adalah hadiah, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang-orang yang kita sayang," ujarnya.
Dari Insecure Menjadi Aksi Nyata: Perjuangan Melawan Jerawat
Baca Juga: Intip Treatment Luna Maya Sebelum Pernikahan, Kulit Jadi Terlihat Lebih Awet Muda
Untuk memberikan konteks nyata, Syaloomitha tak ragu membagikan perjalanan pribadinya sebagai seorang "pejuang jerawat".
![Syaloomitha Meirika Maranatha menjadi pembicara tentang kesehatan kulit di acara pembukaan Diri Clinic di Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/19/62700-puteri-indonesia-jawa-tengah-2-syaloomitha-meirika-maranatha.jpg)
Dia mengaku pernah berada di titik sangat tidak nyaman dengan kondisi kulitnya yang diwarnai masalah pori-pori besar dan produksi minyak berlebih, problem yang sangat umum di iklim tropis Indonesia.
Namun, ia tidak menyerah pada keadaan. Langkah pertamanya adalah melakukan riset untuk memahami akar masalah kulitnya.
Dari sana, ia memutuskan kapan harus bertindak sendiri dan kapan harus menyerahkannya pada ahli.
"Ketika menghadapi masalah kulit, aku selalu mulai dari mengenali kondisi dulu. Apakah bisa aku atasi sendiri atau perlu bantuan ahli? Kalau memang butuh perawatan, aku cari klinik yang benar-benar memberikan rasa nyaman," imbuhnya.
Di sinilah ia menekankan pentingnya memilih penyedia layanan yang tepat.
"Percayalah, tidak semua perawatan kecantikan itu terasa nyaman di awal, kadang ada rasa sakitnya. Tapi yang membuat saya bertahan dan percaya adalah ketika kita diperlakukan bukan hanya sebagai pelanggan, melainkan sebagai manusia yang dihargai perjalanannya. Itulah yang membedakan."
Pendekatan personal yang dicari Syaloomitha ternyata selaras dengan visi DIRI Care, platform kesehatan kulit dan rambut yang kini melebarkan sayapnya dengan klinik fisik.
Dokter Deviana Himawan, Chief Medical Officer dan Co-Founder DIRI Care, memvalidasi bahwa problem kulit masyarakat urban Indonesia sangat kompleks.
"Iklim tropis, polusi tingkat tinggi, hingga gaya hidup yang serba cepat memicu penumpukan sel kulit mati, dehidrasi, dan kerusakan akibat sinar UV. Karena itu, perawatan 'satu untuk semua' tidak akan pernah efektif. Kuncinya adalah personalisasi," tutur dr Deviana.
Ia menambahkan bahwa perawatan kulit optimal seringkali membutuhkan kombinasi antara skincare harian dan treatment klinis seperti facial, peeling, hingga terapi modern seperti laser dan mesoterapi.
![Puteri Indonesia Jawa Tengah 2 Syaloomitha Meirika Maranatha. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/19/95106-puteri-indonesia-jawa-tengah-2-syaloomitha-meirika-maranatha.jpg)
Menjawab kebutuhan ini, Christian Suwarna, CEO & Co-Founder Diri Care, memperkenalkan konsep omnichannel yang revolusioner.
Sejak 2022, DIRI Care telah sukses melayani ratusan ribu pengguna secara digital. Kini, mereka mengintegrasikannya dengan Diri Clinic.
"Kami meruntuhkan batasan antara dunia digital dan fisik. Pasien bisa memulai konsultasi dari kenyamanan rumah mereka, lalu jika diperlukan, mendapatkan penanganan langsung di klinik dengan teknologi medis termutakhir," ujar Christian.
Klinik baru di Arteri Pondok Indah ini menjadi bukti nyata komitmen tersebut. Dilengkapi teknologi canggih seperti PicoPro Laser, IPL, hingga perawatan rejuvenasi kulit dengan ekstrak DNA Salmon, Diri Clinic menawarkan solusi terintegrasi.
"Kami percaya efektivitas terbaik datang dari gabungan konsultasi digital yang mudah diakses dan perawatan klinik yang presisi. Dengan pendekatan ini, kami bisa menjangkau masyarakat lebih luas, tanpa mengorbankan kualitas dan sentuhan personal dalam setiap layanan," kata Christian.