Suara.com - Publik mungkin baru saja disuguhi drama perceraiannya yang viral dengan komika Heri Horeh.
Namun, di balik topeng tawa yang selalu ia pasang dan ketegaran yang ia tunjukkan, Riyuka Bunga ternyata memendam sebuah lubang hitam yang jauh lebih pekat dan menyakitkan, kisah tentang penolakan dari ayah kandungnya sendiri.
Sebuah pengakuan yang terucap lirih namun mengguncang, membuka kotak pandora dari masa lalunya yang selama ini terkunci rapat.
Dalam sebuah perbincangan mendalam, selebgram yang dikenal dengan konten-konten humornya ini membiarkan publik mengintip sisi kerapuhannya.
Ini bukan cerita tentang perselingkuhan atau drama rumah tangga sesaat, ini adalah tentang luka fundamental yang membentuk dirinya.
![Riyuka Bunga ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2025). [Tiara Rosana/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/11/58992-riyuka-bunga.jpg)
Riyuka Bunga, yang memiliki nama asli Bunga Septiani, menuturkan bahwa sosok ayah meninggalkannya bahkan sebelum ia benar-benar bisa mengeja kata "ayah".
Kepergian itu terjadi saat usianya masih sangat belia, meninggalkan ibunya untuk berjuang sendirian. Namun, yang lebih menusuk adalah alasan di balik kepergian itu.
"Aku ini seperti anak yang keberadaannya tidak pernah benar-benar diharapkan," kata Riyuka dengan nada getir yang terasa menyayat, sebuah interpretasi ulang dari pengakuannya yang viral.
"Dari awal, aku sudah dianggap sebagai sebuah kesalahan. Bagaimana rasanya tumbuh dengan mengetahui kau adalah alasan perpisahan orang tuamu?"
Baca Juga: Emas Palsu dan Rumah Dijual, Riyuka Bunga Ungkap Kebohongan Heri Horeh Sebelum Cerai
Narasi pilu ini berlanjut pada fakta bahwa sang ayah, setelah pergi, seolah menghapus eksistensi Riyuka dari hidupnya.
![Riyuka Bunga menghadiri sidang cerai perdana di Pengadilan Agama Depok, Jawa Barat, Kamis (23/1/2025). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/01/23/64767-riyuka-bunga.jpg)
Ia membangun keluarga baru, memiliki anak-anak lain, sementara Riyuka tumbuh dalam bayang-bayang pertanyaan besar tentang identitas dan penerimaan.
Perasaan "dibuang" itu begitu nyata, hingga ia sampai pada satu titik mempertanyakan statusnya sendiri.
"Sampai terlintas di benakku, apa jangan-jangan aku ini anak haram? Kenapa aku begitu mudahnya dilupakan?" ujarnya.
Pertanyaan polos seorang anak yang bergema menjadi trauma berkepanjangan hingga dewasa.
Kisah ini memberikan dimensi baru pada sosok Riyuka Bunga yang kita kenal.