Indonesian Bounce Menggema, Whisnu Santika Buktikan Musik Lokal Bisa Taklukkan Pasar Global

Ferry Noviandi Suara.Com
Sabtu, 21 Juni 2025 | 12:14 WIB
Indonesian Bounce Menggema, Whisnu Santika Buktikan Musik Lokal Bisa Taklukkan Pasar Global
Whisnu Santika [Instagram]

Suara.com - Di tengah ketatnya persaingan industri musik global, DJ sekaligus produser Indonesia, Whisnu Santika berhasil merumuskan sebuah strategi jitu untuk mendobrak dominasi pasar streaming internasional.

Bukan dengan mengikuti arus, melainkan dengan merangkul kekuatan kolaborasi lintas negara dan mengusung identitas musik lokal yang kental, ia sukses membawa karyanya bergema di kancah dunia.

Whisnu kini menjadi bukti nyata bahwa musik elektronik dari Tanah Air memiliki daya saing yang kuat.

Karyanya tidak lagi hanya menghentak lantai dansa di klub-klub lokal, tetapi telah menjadi bagian dari rotasi musik di berbagai layanan streaming raksasa, menjangkau jutaan telinga baru di seluruh dunia. Kunci utamanya? Koneksi dan sinergi.

Salah satu bukti kesuksesan formula ini adalah lahirnya trek fenomenal berjudul "Lov3".

Whisnu Santika kolaborasi bersama Cinta Laura dan Liquid Silva. [Instagram]
Whisnu Santika kolaborasi bersama Cinta Laura dan Liquid Silva. [Instagram]

Dalam proyek ini, Whisnu menggandeng Sorn, penyanyi Thailand yang namanya besar di industri K-Pop.
Perpaduan musikalitas keduanya terbukti menjadi magnet kuat.

Tak butuh waktu lama, "Lov3" berhasil menyelinap ke dalam berbagai playlist editorial strategis di kawasan Asia Tenggara, membangun basis pendengar setia yang solid di luar batas Indonesia.

"Di era digital yang tanpa batas ini, bermain solo bukanlah pilihan," kata Whisnu kepada Suara.com.

"Bagi saya, kolaborasi adalah senjata paling ampuh dan strategis untuk membuka gerbang pasar yang tadinya terasa mustahil dijangkau," ujarnya menyambung.

Baca Juga: Di Balik Status Legenda: Fakta-Fakta Mengejutkan Foo Fighters yang Jarang Terungkap ke Publik

Langkahnya tak berhenti di situ. Whisnu kembali membuat gebrakan dengan merilis "Are You Ready", sebuah lagu berenergi tinggi yang menampilkan Akeey dan rapper asal Kanada, Liquid Silva.

Whisnu Santika bersama Judika. [Instagram]
Whisnu Santika bersama Judika. [Instagram]

Proyek ini membawanya ke level berikutnya setelah dirilis di bawah naungan Spinnin' Records, salah satu label musik elektronik paling berpengaruh di dunia.

Dirilis oleh label sekelas Spinnin' Records adalah sebuah validasi kualitas, membuka akses bagi "Are You Ready" untuk masuk dalam kurasi playlist global di platform seperti Spotify dan Apple Music, bersanding dengan nama-nama besar lainnya.

Berbagi Audiens: Pintu Masuk ke Pasar Baru

Bagi Whisnu, esensi dari sebuah kolaborasi jauh lebih dalam dari sekadar menggabungkan dua nama dalam satu proyek.

Dia melihatnya sebagai sebuah strategi cerdas untuk "berbagi audiens", sebuah metode organik untuk memperluas jangkauan musik secara eksponensial.

"Bayangkan setiap musisi memiliki 'kerajaan' penggemarnya sendiri," imbuhnya dengan antusias.

"Saat kita bersatu, kita tidak hanya berbagi panggung, tapi secara otomatis membuka banyak sekali pintu masuk baru ke 'kerajaan' yang sebelumnya tertutup rapat untuk kita," ucap Whisnu.

Konsep ini terbukti efektif. Fanbase Sorn yang tersebar di berbagai negara dan komunitas pendengar Liquid Silva di Amerika Utara secara simultan menjadi "distributor" sukarela.

Algoritma platform streaming pun merespons positif, karena data pendengar yang masuk berasal dari berbagai titik geografis, menandakan bahwa lagu tersebut memiliki daya tarik universal.

Indonesian Bounce: DNA Lokal sebagai Senjata Utama

DJ sekaligus produser musik, Whisnu Santika. (Instagram/@whisnusantika)
DJ sekaligus produser musik, Whisnu Santika. (Instagram/@whisnusantika)

Di tengah upayanya menembus pasar global, Whisnu Santika tidak pernah meninggalkan akarnya.

Dia justru semakin bangga dengan identitas musik yang ia rintis, sebuah genre yang ia sebut sebagai "Indonesian Bounce".

Genre ini merupakan perpaduan unik dari elemen baile funk, ritme breakbeat, dengan sentuhan nuansa tropis khas Indonesia.

Alih-alih mencoba meniru sound yang sedang tren di pasar Barat, Whisnu menjadikan keunikan ini sebagai nilai jual utamanya.

Dia percaya bahwa orisinalitas adalah mata uang yang paling berharga di industri kreatif global.

"Pendengar global justru haus akan suara-suara baru yang berkarakter kuat. Kita tidak perlu menjadi fotokopian musisi lain," tuturnya.

"Justru DNA musik lokal inilah yang menjadi pembeda, yang membuat karya kita benar-benar bersinar dan standout di tengah lautan musik," katanya.

Whisnu mengakui bahwa mengelola proyek kolaborasi berskala internasional memiliki tantangannya sendiri, mulai dari menyamakan jadwal di zona waktu yang berbeda, menyatukan proses kerja kreatif, hingga melakukan adaptasi gaya produksi. Namun, semua rintangan itu sepadan dengan hasil yang didapat.

"Tentu, prosesnya tidak selalu mulus. Namun, selama niatnya tulus dan komunikasi dijaga sekuat tenaga, percayalah, hasil yang didapat akan jauh melampaui semua tantangan itu," ujar Whisnu.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI