Suara.com - Selebritas dan aktivis kemanusiaan Wanda Hamidah belakangan ini menjadi sorotan publik terkait niatnya menyalurkan bantuan ke Gaza, Palestina.
Di tengah kompleksitas situasi di wilayah konflik tersebut, sebuah klaim mengejutkan datang dari Permadi Arya, atau yang lebih dikenal dengan nama Abu Janda.
Abu Janda secara gamblang menyatakan kemampuannya untuk memfasilitasi perjalanan Wanda Hamidah dan rombongan ke Gaza.
"Mbak Wanda, kalau next time mau ke Gaza lagi, minta tolongnya sama aku ya. Aku bisa bawa mbak-mbak ke Gaza," ujar Abu Janda, seolah memiliki akses dan pengaruh yang luar biasa saat hadir di program Rakyat Bersuara iNews, 24 Juni 2025.
Tak hanya itu, Abu Janda juga menambahkan bahwa dirinya punya privilege untuk bisa membawa Wanda Hamidah menembus blokade di Gaza.
![Wanda Hamidah. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/22/65930-wanda-hamidah.jpg)
"Gue punya privilege. Gue orang penting di dunia internasional," tuturnya.
Klaim Abu Janda tentu mengundang banyak tanya dan spekulasi, tentang apa sebenarnya privilege yang dimaksud. Apakah ini terkait dengan koneksi politik, jaringan kemanusiaan global, atau cuma bagian dari lelucon semata.
Sayang, Abu Janda tidak memberi penjelasan lebih lanjut tentang asal mula dirinya bisa punya privilege untuk membawa orang luar masuk ke Gaza.
Yang pasti, kemudahan akses untuk Wanda Hamidah dan para aktivis kemanusiaan menembus Gaza dijanjikan Abu Janda saat ketegangan di sana mulai mereda.
Baca Juga: Drama Pengadangan Wanda Hamidah oleh Tentara saat Misi Kemanusiaan Gaza
"Nanti kita atur lagi ya, kalau mau ke Gaza. Yang pasti, tunggu perangnya kelar dulu, nanti aku bisa bawa mbak ke sana," kata dia.
Wanda Hamidah sendiri cuma merespons tawaran bantuan Abu Janda dengan tawa, namun tetap menyiratkan harapan untuk benar-benar bisa ke Gaza suatu hari nanti.
![Abu Janda jadi Komisaris Perusahaan BUMN. [Dok. Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/07/45761-abu-janda.jpg)
"InsyaAllah, terima kasih. Kami mungkin butuh bantuan Bung Permadi dalam hal ini ya," ucapnya seraya tertawa kecil.
Penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza selama ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah Mesir yang mengontrol perbatasan Rafah, PBB, hingga berbagai lembaga non-pemerintah internasional.
Setiap langkah, mulai dari perizinan, pengamanan, hingga distribusi, memerlukan koordinasi yang cermat dan seringkali melalui jalur diplomatik yang panjang.
Sebelumnya, Wanda Hamidah pun sudah mencoba bersama rombongan Global March ke Gaza yang melibatkan beberapa artis lain seperti Ratna Galih hingga Zaskia Adya Mecca.
Rombongan yang berangkat pada 12 Juni 2025 itu nyatanya tetap tidak berhasil menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, karena mereka tertahan oleh otoritas Mesir.
"Mungkin temen-temen juga sudah lihat, temen-temen aktivis dunia sudah dihadang di darat. Yang naik pesawat pun, begitu turun juga mereka langsung dihadang. Di Imigrasi dihadang, bahkan setelah sudah sampai hotel pun masih dihadang," kisah Wanda Hamidah di program televisi yang sama.
Aksi kemanusiaan yang dilakukan Wanda Hamidah dan beberapa artis dari Indonesia sendiri merupakan bentuk keresahan mereka atas sikap negara-negara tetangga Palestina, yang terkesan acuh dengan situasi di Gaza.
"Kami sangat sedih sekaligus marah, karena tidak ada negara yang pemerintahnya mau dan mampu menghentikan genosida ini," keluhnya.
Padahal, kebutuhan dasar seperti air bersih, makanan, dan obat-obatan sudah jadi barang langka bagi mereka yang masih bertahan di Gaza.
"Gaza sedang dibantai habis-habisan. Kemudian tidak ada air bersih, tidak ada makanan, tidak ada obat-obatan," jelas Wanda Hamidah.
Potensi penyaluran bantuan ke Gaza tentu jadi salah satu isu kemanusiaan yang mendalam.
Diharapkan, klaim-klaim seperti yang dilontarkan Abu Janda di atas bisa benar-benar direalisasikan di kemudian hari.