Faisal pun bisa memaklumi kecurigaan mereka terhadap orang asing yang datang ke Dahiya.
Saat itu, suasana di Dahiya memang sangat sensitif dan mencekam, terutama karena kawasan itu menjadi target serangan Israel.
"Ya situasinya memang mencekam, karena Dahiya itu setiap hari dibom sama Israel," jelas Faisal.
Dari kejadian itu juga, Faisal baru mengetahui sebuah aturan tak tertulis yang sangat krusial di wilayah Dahiya.
"Saya juga baru tahu, bahwa sejak Hizbullah perang dengan Israel dari 2006, di kawasan Dahiya itu tidak boleh memotret atau merekam," pungkasnya.
Hizbullah sendiri, yang secara harfiah berarti 'Partai Tuhan', adalah kelompok politik dan militan Syiah yang berbasis di Lebanon.
Didukung oleh Iran, Hizbullah memiliki pengaruh besar dalam politik Lebanon dan dianggap sebagai salah satu kekuatan militer non-negara terkuat di dunia.
Banyak negara Barat, termasuk Amerika Serikat, yang menetapkan Hizbullah sebagai organisasi teroris.
Baca Juga: Ayatollah Ali Khamenei Diancam Bakal Dibunuh Israel, Dubes Iran: Dia Bukan Pihak yang Memulai Perang