Suara.com - Model dan presenter Patricia Gouw belum lama ini membagikan cerita menyentuh tentang kondisi medis sang anak, Zoe yang terlahir dengan bentuk kepala tidak simetris, atau biasa dikenal sebagai kepala peyang.
Dalam sebuah wawancara di kawasan Senayan, Jakarta, Patricia mengisahkan awal mula ia menyadari keanehan bentuk kepala buah hatinya.
"Jadi, anak aku kepalanya peyang. Ada bahasa medisnya, cuma aku nggak tahu. Yang gampang peyang," ungkap Patricia.
Perempuan yang juga dikenal sebagai finalis Asia’s Next Top Model ini menjelaskan bahwa sejak Zoe masih bayi, ia sudah curiga ada yang tidak biasa dengan bentuk kepala sang anak.
"Dari baby itu aku merasa kepala anak aku aneh. Kalau dilihat dari depan, ada yang condong, ada yang mendem gitu. Kalau dari atas, miring gitu kepalanya," katanya.
Diagnosis dokter memperkuat insting keibuan Patricia. Kepala Zoe ternyata sudah berada di kondisi cukup serius.
"Ternyata sudah parah peyangnya, sudah level 4," Patricia menjelaskan.
Sebagai ibu baru, Patricia sempat menerima berbagai saran dari orang sekitar yang menyarankan untuk tidak terlalu khawatir. Namun, nalurinya berkata lain.
"Ya, banyak yang bilang biarin aja. Aku udah dengerin mereka, cuma nggak bisa berubah dan itu lama," tuturnya.
Baca Juga: Hamil 8 Bulan, Patricia Gouw Deg-degan Pilih Rumah Sakit buat Melahirkan
"Aku nggak mau, kalau kelamaan nggak bisa berubah kepalanya. Itu cuma bisa berubah maksimal 1,5 tahun," lanjut Patricia.

Patricia kemudian memutuskan untuk membawa Zoe menjalani perawatan di Jakarta dan Singapura.
Proses pengobatan baru dimulai saat usia Zoe menginjak lima bulan, ketika penanganan medis dirasa sudah bisa dilakukan.
"Baru bisa treatment di bulan kelima. Aku baru bawa dia ke Jakarta dan Singapura," jelasnya.
Langkah perawatan yang dipilih Patricia adalah menggunakan helm medis khusus.
Metode ini merupakan salah satu teknik yang umum digunakan untuk memperbaiki bentuk kepala bayi peyang, terutama jika sudah mencapai tingkat keparahan tertentu.
"Harus pakai helm medis. Tapi, itu tergantung setiap anak. Kalau Zoe itu karena udah parah, jadi harus dipakai selama 6-8 bulan," papar Patricia.
Helm tersebut harus digunakan setiap hari oleh Zoe, bahkan saat tidur sekalipun.
"23 jam tanpa lepas, tidur pun tetep harus pakai. Zowi sekarang usia 9 bulan, pakai sejak 5 bulan, jadi udah 4 bulan penuh anak pakai helm," ujar Patricia.
Upaya Patricia membenahi struktur kepala Zoe pun mulai membuahkan hasil.
"Sekarang udah level 2, udah membaik sekali," ucapnya lega.
Biaya perawatan untuk Zoe terbilang mahal. Namun menurut Patricia, apa yang ia keluarkan sepadan dengan hasil yang didapat.

"Di Indonesia ada helm buatan lokal dan luar. Yang lokal Rp20 juta, yang luar Rp35 juta. Aku ambil yang lokal. Terus setiap visit dokter Rp1,2 juta," bebernya.
Uang bukan masalah bagi Patricia Gouw. Ia bahkan ingin memperpanjang masa penggunaan helm untuk Zoe, hingga kepala sang anak benar-benar terbentuk sempurna.
"Aku sengaja mau pakaiin lebih lama, sampai ubun-ubun ketutup. Ya gue sambil bawa doa, supaya bisa turun ke level satu," kata Patricia penuh harap.
Zoe Harper Bertoli lahir pada 28 September 2024 lalu, dari proses persalinan yang penuh tantangan di Bangkok, Thailand.
Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Patricia juga pernah berbagi kisah tentang bagaimana jantung Zoe sempat melemah dalam kandungan, sehingga proses persalinan harus dipercepat lewat operasi caesar.
Patricia sendiri juga harus menjalani proses persalinan di Bangkok karena terdapat kondisi khusus yang mengharuskan dirinya berangkat ke sana.