"Faktornya kan banyak banget. Ada faktor cuaca, ada faktor keamanan dari tim rescue itu sendiri. Kan itu juga sangat penting," jelasnya.
"Jangan sampai, belum tentu bisa menyelamatkan korban, malah jadi nambah korban lagi," lanjut Ira.
Ia pun menyayangkan budaya berkomentar tanpa didasari fakta, yang kini marak terjadi di dunia maya.
"Ya itu lah sifat media sosial, yang dulu mungkin banyak hal cuma kita pikirin dalam hati, sekarang semua bisa ditumpahkan. Jadi kadang hal-hal yang harusnya belum siap ditumpahkan, belum diolah lagi dengan fakta, udah asal main ngomong aja," keluh Ira.
![Ira Wibowo melayat ke Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat tempat Ray Sahetapy disemayamkan pada Rabu (2/4/2025) [Suara.com/Tiara Rosana].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/03/13524-ira-wibowo-berduka-atas-meninggalnya-ray-sahetapy.jpg)
Kronologi Jatuhnya Pendaki Asal Brasil
Insiden nahas yang menimpa Juliana Marins (32) terjadi sekitar dua pekan sebelumnya.
Berdasarkan laporan tim Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dan Basarnas, Juliana bersama beberapa rekannya melakukan pendakian melalui jalur Sembalun.
Pada Jumat, 20 Juni 2025, saat berada di jalur menuju puncak, tepatnya di area sekitar tanjakan sebelum Plawangan Sembalun yang dikenal memiliki medan curam dan berbatu, Juliana diduga tergelincir saat mencoba mencari spot untuk berfoto.
Upaya evakuasi sebenarnya sudah diinisiasi oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNGR, TNI, Polri, dan para pemandu lokal. Namun, prosesnya menghadapi kendala luar biasa.
Baca Juga: 7 Fakta Korupsi Kepala Basarnas, Disorot Pasca Evakuasi Juliana Marins di Gunung Rinjani
Juliana Marins disebut jatuh ke jurang sedalam 600 meter, yang area sekelilingnya diselimuti kabut tebal dan bisa mengancam keselamatan tim evakuasi sendiri.