Suara.com - Pandji Pragiwaksono kembali mencuri perhatian publik dari kisah masa kecilnya yang diungkap dalam podcast Uncensored with Andini Effendi.
Dalam perbincangan santai tiu, Pandji secara blak-blakan mengaku pernah menerima "uang politik" dari Ardi Bakrie.
Hal tersebut terjadi ketika mereka masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Ternyata keduanya menempuh pendidikan di SD yang sama.
"Gue pertama kali dapat duit waktu SD, dari Ardi Bakrie. Gokil nggak tuh? Gue tuh satu SD sama Ardi Bakrie. Satu angkatan, satu SD," ujar Pandji sambil tertawa.
Dalam cerita tersebut, Pandji menyingkap momen saat dia dan Ardi sama-sama mengerjakan tugas IPS.
Kala itu, para murid di kelasnya diminta menggambar salah satu pulau di Indonesia.
Ardi, yang sudah menunjukkan ciri khas sebagai "anak orang kaya," memilih untuk menyelesaikan tugasnya dengan cara tak biasa.
![Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/25/89128-nia-ramadhani-dan-ardi-bakrie.jpg)
"IPS tugasnya adalah disuruh gambar pulau di Indonesia. Bebas pulau apapun. Ardi Bakrie, anak orang kaya. 'Apa itu mengerjakan tugas, kalau saya bisa bayar orang,'" ungkap Pandji.
"Di situ dia nyamperin gue, 'Eh Nji, lo jago gambar, kan?' Orangnya cadel. 'Gambarin gue dong, gambarin gue.' 'Gambar apa?' 'Pulau Bali aja. Pulau Bali.' Gue dibayar 500 perak untuk bikin gambar Pulau Bali," lanjutnya.
Baca Juga: Dihujat Gegara Bela Anies Baswedan, Pandji Pragiwaksono Punya Alasan Masih Betah Main Twitter
Pandji menyebut bahwa itu adalah penghasilan pertamanya, sebuah momen yang tak terlupakan.
"Gue kasih ke Ardi Bakrie, Ardi kasih 500 perak. Itulah penghasilan pertama gue. Duit pertama gue, duit Bakrie guys! Gila. Gue SD udah terima duit politik," ujarnya lebih lanjut.
Kisah ini langsung menyulut respons netizen. Tidak sedikit yang berburuk sangka pada suami Nia Ramadhani tersebut.
"Ardi Bakrie SD sudah bisa mikir bayar orang buat nyelesain tugas. Gimana sekarang?" tulis seorang pengguna.
"Keluarga Bakrie dari SD udah kepikiran nyogok," sindir yang lain.
Namun, ada juga yang mencoba melihat dari sudut pandang berbeda.