Robot Polisi Masuk Anggaran 2026, Netizen: Mending Duitnya untuk Lahan Parkir Polsek

Kamis, 03 Juli 2025 | 13:49 WIB
Robot Polisi Masuk Anggaran 2026, Netizen: Mending Duitnya untuk Lahan Parkir Polsek
Pameran robot polisi di HUT Bhayangkara ke-79 dinilai sebagai gejala FOMO. Foto: Robot polisi melakukan atraksi saat upacara HUT ke-79 Bhayangkara di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (1/7/2025). [Antara/Rivan Awal Lingga]

Suara.com - Robot polisi yang baru saja diperkenalkan Polri dalam HUT Bhayangkara ke-79 di Monas pada 1 Juli 2025, masih menuai sorotan. Publik mendebat apa guna dari robot yang harganya cukup fantastis. 

Merujuk akun @Indopopbase yang sempat memperlihatkan gambar robot humanoid serupa milik Polri, harga barang tersebut dibanderol USD1.600 atau Rp 258 juta. Itu baru satu unit, sementara ini berdasarkan laporan, Polri sudah membeli 10 unit robot humanoid.

Artinya, jika satu robot humanoid seharga Rp 258 juta, 10 unitnya berarti Rp2,58 miliar. Sebuah nilai yang fantastis untuk pembelian barang yang masih dipertanyakan kegunaannya.

Lantas, apa sebenarnya fungsi dari robot humanoid? Melansir BBC, robot yang memiliki bentuk seperti manusia tersebut akan digunakan untuk tugas pelayanan atau pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Robot humanoid ini juga disebut bisa melakukan pemindaian wajah juga pemantauan pelanggaran lalu lintas secara elektronik. Robot ini juga dikatakan bisa bergerak bebas hingga 360 derajat.

Pameran robot polisi di HUT Bhayangkara ke-79 dinilai sebagai gejala FOMO. Foto: Robot polisi melakukan atraksi saat upacara HUT ke-79 Bhayangkara di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (1/7/2025). [Antara/Rivan Awal Lingga]
Pameran robot polisi di HUT Bhayangkara ke-79 dinilai sebagai gejala FOMO. Foto: Robot polisi melakukan atraksi saat upacara HUT ke-79 Bhayangkara di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (1/7/2025). [Antara/Rivan Awal Lingga]

"(pemanfaatannya) untuk patroli kepolisian serta pelayanan perpanjangan SIM [Surat Izin Mengemudi]," kata Juru Bicara Polri, Irjen Sandi Nugroho.

Adanya robot humanoid ini lantaran Polri terinspirasi dari China dan Dubai yang sudah menggunakan robot humanoid.

"Bahkan, China sudah uji coba robot polisi untuk patroli dan Singapura mengembangkan kecoak cyborg untuk kegiatan SAR (search and rescue)," katanya. 

Polri tidak hanya membeli robot humanoid sebanyak 10 unit, ada juga robot anjing berseri I-K9. Robot anjing berseri I-K9 yang digarap Ezra Robotics, yang harganya mencapai miliaran rupiah per satu unit.

Baca Juga: Satu Robot Anjing Polri Harganya Capai Rp3 Miliar? Netizen Ungkap Harganya Jauh Lebih Murah

"Nyaris Rp3 miliar untuk model basic-nya sendiri," ucap Presiden Direktur Ezra Robotics, Dhanisakka Vardhana.

Jadi jika diakumulasikan, harganya mencapai Rp 30 miliar. Robot anjing ini kata Dhanisakka Vardhana bisa dioperasikan selama empat jam.

Meski durasinya singkat, Irjen Sandi Nugroho tetap mengambil sisi baik dari kehadiran robot miliaran rupiah tersebut.

Pameran robot polisi di HUT Bhayangkara ke-79 dinilai sebagai gejala FOMO. Foto: Robot polisi melakukan atraksi saat upacara HUT ke-79 Bhayangkara di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (1/7/2025). [Antara/Rivan Awal Lingga]
Pameran robot polisi di HUT Bhayangkara ke-79 dinilai sebagai gejala FOMO. Foto: Robot polisi melakukan atraksi saat upacara HUT ke-79 Bhayangkara di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (1/7/2025). [Antara/Rivan Awal Lingga]

"Ini lebih efektif karena tidak perlu kita beri makan setiap hari, tidak perlu proses latihan dan tenaga pawang, tahan cuaca ekstrem, dan sebagainya," kata Sandi.

Selain Dhanisakka Vardhana, akun @Indopopbase yang sebelumnya melampirkan harga untuk robot humanoid juga memperlihatkan prediksi harga robot anjing, USD 2.800 (Rp45,2 juta).

Polri sudah memberikan penjelasan tentang guna robot-robot tersebut. Namun bagi warganet, tetap saja ada hal yang lebih penting ketimbang menghadirkan robot yang bisa melayani seseorang mengurus SIM.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI