Salah satunya, Eaj Park mengatakan lagunya seperti "Castle in the Sky" pasti akan terasa lebih emosional dan bermakna bila didengarkan sambil menikmati pemandangan Candi Prambanan.
Tidak hanya musisi Internasional, Prambanan Jazz juga menghadirkan musisi nasional lintas generasi, dari legenda musik hingga talenta muda sebagai perwujudan keberagaman dan kreativitas.
Menguatkan konsep Sebelas Selaras, festival ini berkolaborasi dengan duo seniman Yogyakarta, Indieguerillas, yang akan menampilkan instalasi seni terinspirasi dari relief Pohon Hayat Candi Prambanan. Simbol harmoni antara manusia dan alam.
Sebagai festival yang tumbuh bersama masyarakat, Prambanan Jazz juga menggandeng pelaku UMKM lokal dalam penyediaan kuliner, kerajinan, dan produk kreatif, sebagai dukungan nyata terhadap ekonomi daerah.
“Prambanan Jazz Sebelas Selaras bukan sekadar konser musik, tapi ruang pertemuan lintas budaya yang membangkitkan kebanggaan akan warisan leluhur, sekaligus menggerakkan roda ekonomi daerah,” ujar Anas Alimi.
“Kita melihat ekosistem serta dampak Prambanan Jazz Festival besar sekali, hotel di Jogja sampai banyak yang habis. Dengan adanya dampak ekonomi yang besar, kami secara positif menyambut Prambanan Jazz dan ini langkah besar kami meperkenalkan BRImo dan QLola.” papar Fendi Maulana, Regional Funding & Transaction Head BRI Yogyakarta.