Suara.com - Aktor Yama Carlos kembali hadir di film bergenre horor. Namun berbeda dari karakter biasa, ia akan menjadi seorang penari di film Narik Sukmo.
Keputusan ini menandai langkah berani dalam karier Yama Carlos. Menilik rekam jejaknya yang panjang di dunia seni peran, belum pernah ada satu pun film yang mendapuknya sebagai seorang penari.
Publik lebih mengenalnya lewat karakter-karakter maskulin, baik sebagai anggota militer, sosok pelindung, maupun peran laga yang menuntut kekuatan fisik.
Peran barunya di Narik Sukmo ini menjadi bukti bahwa Yama Carlos tidak takut untuk keluar dari zona nyaman dan mengeksplorasi kemampuan aktingnya lebih dalam.
Saat datang ke kantor Suara.com, Yama Carlos bercerita bahwa peran sebagai penari ini merupakan tantangan yang benar-benar baru dan menarik baginya.
Ia mengakui, perannya di Narik Sukmo menjadi pembeda signifikan dari seluruh portofolio film yang pernah dibintangi.
![Yama Carlos memerankan seorang penari tradisional di film Narik Sukmo. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/04/71895-yama-carlos.jpg)
"Film ini jadi pembeda. Harus menari, tarian tradisional. Ini jadi poin yang beda dari film-film saya sebelumnya," kata Yama Carlos ditemui di kantor Suara.com pada Jumat, 27 Juni 2025.
Bagi Yama Carlos, kesempatan untuk menampilkan sisi artistik yang berbeda dari citra yang selama ini melekat padanya adalah sebuah daya tarik yang tak bisa ia tolak.
"Kayak ini juga yang bikin saya mau (terlibat di film Narik Sukmo)," kata aktor 44 tahun tersebut.
Baca Juga: Serpong Tangsel Punya Pusat Pengembangan Nuklir, Cuma Ada di Film The Old Guard 2
Lebih dari sekadar tantangan pribadi, Yama Carlos menaruh harapan besar pada film Narik Sukmo.
Ia berharap penonton tidak hanya terhibur oleh alur cerita yang menegangkan, tetapi juga dapat merasakan atmosfer dan emosi yang coba dibangun oleh seluruh tim produksi.
Sebab keberhasilan sebuah film, menurutnya, diukur dari sejauh mana penonton bisa terkoneksi dan larut dalam cerita yang disajikan.
"Semoga penonton bisa terhibur, masuk ke story-nya. Penonton juga bisa merasa suasana di film itu," tutur Yama Carlos.
Pada akhirnya, kepuasan terbesar bagi seorang seniman adalah ketika karya mereka dapat diterima dan dirasakan secara mendalam oleh penonton.
Inilah yang menjadi tolok ukur kesuksesan bagi Yama Carlos dan rekan-rekannya di industri perfilman.