Suara.com - Nama Irwan Mussry telah lama dikenal sebagai ikon kemewahan dan kesuksesan di Indonesia.
Sebagai CEO Time International, ia adalah sosok di balik deretan merek jam tangan dan gaya hidup mewah yang menghiasi etalase-etalase paling premium.
Namun, di balik citra sebagai konglomerat yang disegani, sebuah kesaksian sederhana dari Daniel Mananta berhasil mengupas lapisan karakter Irwan Mussry yang sesungguhnya.
Sifat Irwan Mussry menunjukkan sebuah ketenangan dan keanggunan yang langka.
Kisah ini, yang diungkap dalam podcast Daniel Mananta, bukan hanya menjadi viral karena menyentuh, tetapi juga karena menyajikan kontras yang tajam dengan drama penuh gejolak yang pernah mewarnai kehidupan istrinya, Maia Estianty.

Dalam sebuah perbincangan, Daniel Mananta menceritakan sebuah momen yang disaksikan langsung oleh istrinya, Viola Maria, saat menghadiri acara peluncuran salah satu butik milik Irwan Mussry.
Di tengah kemeriahan acara, seorang pelayan secara tidak sengaja menjatuhkan nampan berisi gelas-gelas wine. Suara pecahan kaca pun sontak menarik perhatian.
Nahasnya, pecahan gelas dan tumpahan wine tersebut mengenai langsung pakaian Irwan Mussry.
Dalam situasi seperti itu, reaksi panik atau bahkan kemarahan dari seorang petinggi perusahaan mungkin bisa dimaklumi. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.
Baca Juga: Kecelakaan Dul Jaelani jadi Karma Ahmad Dhani? Maia Estianty Tak Sepakat
"Hal pertama yang dia (Irwan) lakukan adalah melihat pelayan itu dan langsung bilang, 'It's okay, it's okay. Are you okay?'" ungkap Daniel menirukan cerita istrinya.

Bukannya mengkhawatirkan setelan mahalnya yang ternoda, fokus pertama dan utama Irwan Mussry adalah memastikan kondisi sang pelayan baik-baik saja.
Ia dengan tenang menenangkan pelayan yang gemetar ketakutan, seolah insiden tersebut tidak pernah terjadi, lalu dengan santai melanjutkan perbincangan dengan tamu lainnya.
Bagi Daniel dan Viola, momen tersebut menjadi sebuah turning point yang mendefinisikan karakter asli Irwan Mussry.
"Di situ Viola langsung ngerasa, 'Wow'. Untuk seseorang yang melakukan itu, di depan semua tamu VIP, itu menunjukkan karakter aslinya," tambah Daniel.
Sikap tenang dan penuh empati ini menjadi semakin bermakna ketika publik merefleksikannya pada perjalanan hidup Maia Estianty.
Bukan rahasia lagi, sebelum menikah dengan Irwan Mussry pada tahun 2018, Maia telah melewati salah satu periode paling berliku dalam hidupnya.
Perceraiannya dengan musisi Ahmad Dhani diwarnai oleh drama berkepanjangan yang menjadi konsumsi publik selama bertahun-tahun.
Perseteruan sengit, konflik hak asuh anak, hingga isu orang ketiga membuat kehidupan pribadinya terbuka di panggung media.
Badai tersebut tak pelak meninggalkan luka dan trauma, membentuk citra Maia sebagai figur perempuan kuat yang harus berjuang melewati berbagai ujian.
Kehadiran Irwan Mussry dalam hidup Maia seolah menjadi pelabuhan yang menenangkan.
![Ahmad Dhani mendatangi kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 9 Juli 2025. [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/09/52710-ahmad-dhani-mendatangi-kantor-komisi-perlindungan-anak-indonesia.jpg)
Publik melihat bagaimana sang musisi menemukan kembali kebahagiaan dan ketenangan yang telah lama hilang.
Kisah yang dibagikan Daniel Mananta seakan menjadi konfirmasi atas apa yang selama ini dilihat oleh publik yakni Irwan Mussry adalah sosok pria yang membawa kedamaian.
Kisah sederhana tentang gelas pecah ini pada akhirnya berbicara lebih banyak daripada sekadar etika.
Ia menunjukkan sebuah integritas dan kerendahan hati yang mengakar kuat.
Di dunia yang sering kali mengukur nilai seseorang dari harta dan status, sikap Irwan Mussry mengingatkan bahwa kebesaran jiwa justru terlihat dari cara kita memperlakukan orang lain. Terutama mereka yang berada dalam posisi lebih rentan.
Bagi Maia Estianty, memiliki pendamping dengan karakter setenang dan seberkelas Irwan Mussry adalah sebuah anugerah.
Setelah melewati lautan drama, menemukan dermaga yang kokoh dan meneduhkan adalah sebuah kemewahan yang tak ternilai harganya.
Sikap Irwan Mussry membuktikan bahwa kekayaan terbesarnya bukanlah koleksi jam tangan atau deretan butik mewah, melainkan karakter dan hatinya yang mulia.