Suara.com - Citra Indonesia di mata internasional kembali tercoreng oleh perilaku tidak disiplin yang diduga dilakukan oleh seorang Pekerja Migran Indonesia atau TKI yang bekerja di Jepang.
Sebuah video yang viral di platform TikTok menunjukkan kebakaran hebat yang melalap sebuah gedung asrama di Prefektur Shiga, Jepang.
Insiden memalukan ini diduga kuat dipicu oleh kelalaian satu oknum yang nekat memasak mi instan pada dini hari dalam kondisi mabuk.
Video yang pertama kali diunggah oleh akun TikTok @asahisan22 ini menyebar dengan cepat, memicu kemarahan dan kekecewaan luas, terutama di kalangan netizen Indonesia.
Dalam rekaman tersebut, api terlihat berkobar hebat, melahap bangunan yang diketahui sebagai Senta, atau pusat penampungan bagi para pemagang (kenshusei) yang baru tiba di Jepang.
Dalam video nampak beberap petugas pemadam kebakaran sedang berusaha memadamkan api. Selain itu ada juga beberapa mobil polisi yang yang tiba di tempat kejadian.

Di sisi lain terdapat para orang yang membawa koper dan berusaha mengunsi dari kobaran api besar.
"Senta tempat gua dulu kebakaran di Jepang ulah oknum TKI Indonesia yang gak disiplin," tulis akun tersebut dalam keterangan videonya, seolah menumpahkan kekesalan atas insiden yang merugikan banyak pihak.
Informasi yang beredar liar di kolom komentar, meskipun belum terverifikasi secara resmi, menyajikan kronologi yang membuat geram.
Baca Juga: Internet Jepang Pecahkan Rekor Dunia, Mampu Download Seluruh Katalog Netflix Hanya dalam 1 Detik!
Disebutkan bahwa kebakaran berasal dari dapur yang digunakan oleh para pekerja Indonesia.
Seorang oknum diduga melanggar aturan jam malam asrama yang melarang aktivitas memasak setelah pukul 22.00.
"Seorang pekerja memasak mi jam 3 malam, ditinggal ke toilet, orangnya mabuk," tulis seorang warganet yang mengaku mengetahui detail kejadian.
Pelanggaran fatal ini, jika terbukti benar, tidak hanya menunjukkan arogansi terhadap aturan, tetapi juga membahayakan nyawa puluhan penghuni lainnya.

Insiden ini menjadi tamparan keras, menambah daftar panjang kasus negatif yang melibatkan para pekerja yang berasal dari tanah air di Negeri Sakura.
Para warganet pun meluapkan rasa kesalnya di kolom komentar. Beberapa diantaranya menyoroti kasus pencurian yang diduga dilakukan oleh orang Indonesia.
Warganet tersebut mengaku khawatir dengan kasus kebakaran yang berpotensi merusak kepercayaan pemerintah dan perusahaan Jepang terhadap pekerja asal Indonesia.
Peribahasa "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung" seolah tak lagi bermakna. Netizen pun ramai-ramai menyuarakan keprihatinan mereka.
"Kemaren kasus maling, sekarang kebakaran, next apa lagi hayo," sindir salah satu warganet yang menyiratkan adanya pola perilaku buruk yang berulang.
Komentar lain dari warganet lainnya menyoroti pentingnya etika.
"Padahal kita orang Indonesia punya peribahasa 'Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung'. Emang harusnya adain evaluasi attitude dan penghilangan kebiasaan buruk dulu kayaknya sebelum kirim anak bangsa ke negeri orang," terang seorang warganet.
Peristiwa tragis ini harus menjadi cermin besar bagi seluruh pihak terkait. Ini bukan lagi sekadar kesalahan individu, tetapi sudah menyangkut reputasi sebuah bangsa.
Tanpa pembenahan serius dalam seleksi dan pembekalan mental, Indonesia berisiko kehilangan kepercayaan dan kesempatan berharga di pasar kerja global.

Tidak diketahui persis berapa kerugian yang dialami atas peristiwa tersebut. Namun atas kejadian tersebut citra orang Indonesia kembali tercoreng.
Beberapa warganet berharap pemerintah bisa membuat regulasi yang ketat agar para pekerja tanah air di luar negeri tidak membuat malu citra negeri kita.