Sammy Simorangkir: Penyanyi Itu Sebelas Dua Belas Sama Badut Ancol

Rabu, 23 Juli 2025 | 17:14 WIB
Sammy Simorangkir: Penyanyi Itu Sebelas Dua Belas Sama Badut Ancol
Sammy Simorangkir [Instagram/@sammysimorangkir]

Suara.com - Penyanyi Sammy Simorangkir menyampaikan unek-uneknya soal nasib penyanyi di tengah polemik hak cipta yang sedang bergulir. 

Sammy hadir sebagai saksi mewakili kalangan penyanyi yang tergabung dalam gerakan Vibrasi Suara Indonesia (VISI) dalam sidang lanjutan uji materi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yang digelar di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Selasa, 22 Juli 2025.

Sang penyanyi mengungkap analogi tajam tentang posisinya sebagai pelaku pertunjukan.

"Jujur begini, Yang Mulia, seperti yang Lesti tadi cerita, kami ini 11/12 sama badut sulap, badut Ancol," kata Sammy Simorangkir di hadapan majelis hakim.

Sammy Simorangkir juga menyoroti bagaimana penyanyi hanya menjual jasanya secara langsung tanpa kepastian hak ekonomi jangka panjang. 

Sammy Simorangkir saat memberikan kesaksian dalam sidang uji materi UU Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 di Mahkamah Konstitusi pada Selasa, 22 Juli 2025. [Suara.com/Tiara Rosana]
Sammy Simorangkir saat memberikan kesaksian dalam sidang uji materi UU Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 di Mahkamah Konstitusi pada Selasa, 22 Juli 2025. [Suara.com/Tiara Rosana]

"Ya kami ini di atas panggung, apalagi yang nggak dikenal kalangan luas, contohnya band-band kafe. Apalagi kalau kita nggak jual jasa? Cuma jasa itu aja yang kami punya," tutur Sammy.

"Kami ada keahlian main gitar kami jual main gitarnya, ada keahlian main bass ya dijual keahlian main bass-nya, kamu bisa bernyanyi itulah yang kami jual dan kami latih dari kecil," ucapnya menyambung. 

Penyanyi 42 tahun tersebut juga menyinggung kondisi tak menentu yang dialami para penyanyi, terutama mereka yang tak tampil di televisi atau acara besar. 

"Kalau mungkin untuk penyanyi yang harus menyanyi di pagi hari dan harus ada kegiatan antar anak sekolah dulu, ya terbolak-balik hidupnya dengan orang normal. Itu saya pikir dia harus benar-benar bekerja sekuat tenaga untuk punya tabungan di hari tua," bebernya.

Baca Juga: Konser Dadakan di Sidang Uji Materi UU Hak Cipta, Lesti dan Sammy 'Hibur' Hakim Konstitusi

Adapun sebelumnya, Sammy Simorangkir mengungkap realita pahit yang dialaminya setelah dikeluarkan secara sepihak oleh Kerispatih. Usai didepak, dia mengaky dilarang membawakan lagu-lagu yang dahulu ia populerkan, kecuali membayar Rp5 juta per lagu.

Lesti Kejora dan Sammy Simorangkir saat memberikan kesaksian dalam sidang uji materi UU Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 di Mahkamah Konstitusi pada Selasa, 22 Juli 2025. [Suara.com/Tiara Rosana]
Lesti Kejora dan Sammy Simorangkir saat memberikan kesaksian dalam sidang uji materi UU Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 di Mahkamah Konstitusi pada Selasa, 22 Juli 2025. [Suara.com/Tiara Rosana]

"Saya dilarang menyanyikan lagu Kerispatih kecuali saya membayar Rp5 juta per lagu. Larangan ini dikeluarkan oleh pihak Kerispatih dan diduga atas perintah Badai, yang saat itu adalah pencipta sebagian besar lagu," ungkapnya.

Ironisnya, setelah Badai keluar dari Kerispatih, dia malah melayangkan somasi kepada band, termasuk kepada Sammy secara pribadi. Dalam surat tersebut, Badai meminta pembagian 10 persen dari honor pertunjukan jika lagu-lagu ciptaannya dibawakan.

"Saya adalah bagian asli dari lagu-lagu tersebut. Sampai hari ini suara saya masih terdengar di mal dan swalayan. Tapi saya malah seperti tidak memiliki hak untuk menyanyikan lagu-lagu itu," keluh Sammy.

Sammy menegaskan bahwa industri musik seharusnya menjadi ruang kolaborasi, bukan konflik. Dia berharap Mahkamah Konstitusi memberikan tafsir yang lebih adil agar penyanyi tidak lagi dihantui ketakutan hukum hanya karena menyanyikan lagu yang mereka bawa ke hati publik.

Di sisi lain, sidang ini merupakan bagian dari proses uji materi yang diajukan gerakan Vibrasi Suara Indonesia (VISI) sejak 19 Maret 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI