Kini, pertarungan mereka bukan lagi soal warisan. Rumah itu telah mengunci mereka, mengubah setiap sudutnya menjadi labirin mimpi buruk.
Sosok gaib itu tidak lagi hanya menakuti, tapi mulai menyerang secara fisik, memanipulasi pikiran mereka dengan memutar kembali kenangan pahit yang menjadi sumber kebencian di antara Rian dan Sari.
Di tengah keputusasaan, Rian dan Sari sadar bahwa satu-satunya cara untuk selamat adalah dengan saling memaafkan dan bekerja sama.
Namun, entitas itu tidak akan melepaskan mereka dengan mudah. Ia hanya butuh satu jiwa untuk menjadi "penjaga" baru, dan ia akan mengadu domba kakak-beradik itu sampai salah satu dari mereka hancur dan menyerah pada kegelapan.
Siapakah yang akan menjadi korban selanjutnya dari warisan berdarah ini? Dan apakah pengampunan bisa lebih kuat dari kutukan yang telah mengakar selama puluhan tahun?
Dalam Arwah, perebutan harta berubah menjadi pertaruhan nyawa, di mana musuh terbesar bukanlah hantu di dalam rumah, melainkan dendam di dalam hati mereka sendiri.