Suara.com - Musisi Doadibadai Hollo atau yang akrab disapa Badai, melayangkan somasi terbuka kepada label musik PT Halo Entertainment Indonesia.
Pasalnya, nama Badai sebagai pencipta lagu "I Still Love You" yang dipopulerkan oleh Rayen Pono, dihilangkan dari kredit di berbagai platform musik digital sejak tahun 2016.
Peristiwa ini diungkapkan oleh Badai dalam sesi jumpa pers yang digelar di kawasan Fatmawati, Jakarta, pada Senin, 28 Juli 2025.
Pria berusia 47 tahun itu membeberkan awal mula masalah ini terungkap saat sedang merapikan dan mendata kembali katalog lagu-lagunya yang tersebar di berbagai platform digital sekitar sebulan lalu.
"Bahwa baru-baru ini, pada saat saya melakukan pendataan kembali, jadi ada mungkin satu bulan yang lalu saya melakukan filling ulang, gitu ya, lagu-lagu saya di digital streaming. Karena memang lumayan banyak katalognya, jadi saya ada niat untuk merapikan," ujar Badai.
![Musisi sekaligus pencipta lagu Doadibadai Hollo atau Badai di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (28/2/2025). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/02/27525-doadibadai-hollo-atau-badai.jpg)
Lagu "I Still Love You", yang ia ciptakan pada 2016 untuk Rayen Pono, ternyata tidak mencantumkan namanya sebagai penulis lagu. Sebaliknya, nama Rayen Pono yang tertera sebagai pencipta.
"Saya menemukan bahwa ternyata lagu saya yang berjudul 'I Still Love You' yang dinyanyikan oleh Rayen Pono dan dieksploitasi oleh PT Halo Entertainment Indonesia di beberapa digital platform, ternyata tidak mencantumkan nama saya sebagai pencipta, namun mencantumkan nama Rayen Pono sebagai pencipta lagu tersebut," ungkapnya.
Badai menegaskan bahwa tindakan ini merupakan pelanggaran hak moral yang dijamin oleh Undang-Undang Hak Cipta. Menurutnya, setiap pencipta memiliki hak agar namanya selalu dicantumkan dalam setiap karyanya.
"Di mana saya sebagai pencipta lagu memiliki hak moral sebagaimana yang telah ditentukan dalam Undang-Undang Hak Cipta, yakni hak untuk selalu dicantumkan nama pencipta dalam setiap ciptaan dan siapapun dilarang untuk menghilangkan nama saya dalam setiap ciptaan saya," tegas Badai.
Baca Juga: Lonjakan Kematian Bayi Akibat Badai Tropis Bukan Omong Kosong, Bagaimana Mencegahnya?
Penghapusan namanya ini, menurut Badai, terjadi di beberapa platform besar seperti Spotify, YouTube Music, dan Apple Music. Ia merasa sangat dirugikan karena haknya sebagai kreator telah diabaikan selama hampir satu dekade.
![Doadibadai Hollo atau Badai dalam sesi jumpa pers di kawasan Fatmawati, Jakarta, Senin, 28 Juli 2025. [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/28/87395-doadibadai-hollo-atau-badai.jpg)
Akibat dari tindakan yang dilakukan oleh PT Halo Entertainment Indonesia, Badai secara tegas menyatakan bahwa telah terjadi pelanggaran hak cipta.
Melalui kuasa hukumnya, Minola Sebayang, ia telah menempuh jalur hukum dengan melayangkan somasi.
"Jadi tindakan yang dilakukan oleh PT Halo Entertainment Indonesia secara nyata telah melakukan pelanggaran atas hak moral sehingga telah melakukan pelanggaran atas hak cipta. Oleh karena hal tersebut, saya melalui kuasa hukum saya, yakni kantor hukum Minola Sebayang & Partners, telah melakukan teguran," pungkasnya.