Lina Mukherjee Beri Saran Brilian Untuk Kebijakan Blokir Rekening, Apa Katanya?

Kamis, 31 Juli 2025 | 16:22 WIB
Lina Mukherjee Beri Saran Brilian Untuk Kebijakan Blokir Rekening, Apa Katanya?
Lina Mukherjee ditemui di Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis (21/11/2024). [Suara.com/Rena Pangesti]

Suara.com - Influencer kontroversial Lina Mukherjee kembali jadi sorotan usai menanggapi kebijakan pemerintah yang akan memblokir rekening tidak aktif selama tiga bulan.

Dalam unggahan video yang dibagikan ulang akun Instagram @lambegosiip pada Selasa, 30 Juli 2025, perempuan 35 tahun ini mengungkapkan kritik pedas terhadap langkah tersebut.

Diketahui, kebijakan pemblokiran rekening nganggur ini berasal dari PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan).

Rekening yang tidak memiliki transaksi selama tiga bulan dianggap dormant atau tidak aktif dan berisiko disalahgunakan, misalnya untuk pencucian uang, judi online, hingga penipuan.

Tujuannya, demi mencegah rekening fiktif dan transaksi mencurigakan dalam sistem perbankan nasional.

Blokir Rekening dari PPATK Mulai Makan Korban, Ada Pasien Tak Bisa Bayar Operasi. [TikTok]
Blokir Rekening dari PPATK Mulai Makan Korban, Ada Pasien Tak Bisa Bayar Operasi. [TikTok]

Namun, Lina Mukherjee menilai langkah tersebut justru tidak masuk akal dan terkesan lucu.

Lewat potongan video berdurasi singkat, seleb TikTok yang sempat terseret kasus hukum ini menyampaikan pendapatnya secara blak-blakan.

"Kalian percaya enggak, kalau negara kita adalah negara yang super duper lucu. Satu, aku lihat berita kalau rekening yang sudah tiga bulan enggak dipakai, bakal dinonaktifkan," kata Lina Mukherjee.

Perempuan yang pernah divonis dua tahun penjara atas kasus penistaan agama itu mengungkapkan bahwa rekening tidak aktif belum tentu terkait aktivitas mencurigakan. Bisa jadi, menurutnya, pemiliknya memang sedang kesulitan ekonomi.

Baca Juga: 4 Fakta Viral Video Pegawai Bank Dibentak Nasabah, Buntut Rekening Nganggur Diblokir PPATK

"Rekening non aktif itu bisa jadi orangnya kismin dan bokek. Aku zaman dulu juga sering rekeningku mati, bikin lagi, mati, bikin lagi karena enggak bisa isi," ujarnya.

Lina juga menyentil kemungkinan penyalahgunaan sistem oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. 

Dia menyebut, daripada menargetkan rekening milik masyarakat kecil, negara seharusnya lebih fokus pada pelaku kejahatan keuangan berskala besar.

Lina Mukherjee memberikan saran brilian bagi pemerintah untuk memindahkan uang di rekening para pelaku korupsi dan pencucian uang ke rekening masyarakat tidak mampu.

"Yang ada negara itu kayak orang yang money laundry, korupsi, judol, itu ambil uangnya dan isi ke rekening-rekening orang yang tidak mampu, menurutku lho ya," tutur Lina membeberkan idenya.

Untuk diketahui, PPATK menegaskan bahwa dana dalam rekening yang diblokir tetap aman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI