"Ibuku dan ayahku bercerai. Ibuku survive buat cari duit, buat sekolahin anak-anaknya. Di situ ibu aku mengalami gangguan jiwa, depresi," beber dr Reza.
"Tapi ibuku survive sampai aku lanjutin kuliah jadi dokter. Tapi di tengah jalan, karena semakin parah, aku dinikahkan sama suamiku," imbuhnya.
Mendengar cerita dr Reza Gladys, Denny Sumargo pun sempat curiga apabila imej orang kaya selama ini bohong belaka.
"Kalau kamu pernah ngomong kalau kamu anak orang kaya, kamu sebenernya bukan anak orang kaya? Jadi kamu cuma mem-branding dirimu sebagai anak orang kaya?" tanya pria yang akrab disapa Densu tersebut.
dr Reza Gladys membantah dugaan Densu. Krisjiana Baharudin suami Siti Badriah yang merupakan sepupu dr Reza pun bersaksi untuknya.
"Mama papanya baru bercerai dan mamanya bangkrut, jadi kayak mungkin semua masalah masuk jadi mama agak depresi," terang Krisjiana.
Saat ibu dr Reza Gladys masih kaya, Krisjiana Baharudin mengaku selalu mendapat hadiah sampai belasan juta rupiah.
"Mama tiba-tiba bangkrut, dari yang bener-bener naik semua dia punya sampai bener-bener habis semuanya," kata Krisjiana.
Baca Juga: Soal Dugaan Pengancaman DJ Panda ke Erika Carlina, Sosok Ini Ungkap Adanya Kejanggalan
"Sampai aku ulang tahun 11 tahun, mama dr Reza selalu ngasih hadiah seberapa besar aku waktu itu. Misalnya aku ulang tahun ke-11, dia ngasih Rp11 juta sampai aku masih usia 16 masih ngasih padahal waktu itu dia udah agak gila," pungkasnya.
Di konten YouTube AH milik Atta Halilintar pun, dr Reza Gladys mengaku ibunya bangkrut saat ia menikah. Begitu pun mertua dr Reza yang diceritakan gagal jadi caleg hingga hartanya habis.
"Setelah nikah, keluarga kita dua-duanya lagi drop juga. Keluarga aku pengusaha, lagi drop usahanya. Bapaknya (suami) di pemerintah, calonin, semuanya habis," jelas dr Reza.
Keadaan tersebut membuat dr Reza Gladys dan sang suami sempat mengontrak rumah setelah nikah.
Maka dapat disimpulkan bahwa dr Reza sudah blak-blakan mengenai kondisi keluarganya dari kaya menjadi bangkrut sejak berbincang-bincang dengan Atta Halilintar setahun lalu.
Kontributor : Neressa Prahastiwi