Hanung Bramantyo Bela Film Merah Putih One for All: Bukan Salah Kreatornya!

Yohanes Endra Suara.Com
Minggu, 10 Agustus 2025 | 17:15 WIB
Hanung Bramantyo Bela Film Merah Putih One for All: Bukan Salah Kreatornya!
Hanung Bramantyo Bela Film Merah Putih One for All (Instagram/hehaproduction)

Suara.com - Film Merah Putih One for All tengah menjadi sorotan, termasuk dari sutradara kondang Hanung Bramantyo.

Merah Putih One for All merupakan film animasi produksi Perfiki Kreasindo yang akan tayang di bioskop mulai Kamis, 14 Agustus 2025.

Sayangnya kualitas film Merah Putih One for All tidak memenuhi ekspektasi banyak pecinta film di Tanah Air hingga ramai dibandingkan dengan film Jumbo.

Film animasi Panji Tengkorak yang juga tayang bersamaan dengan Merah Putih One for All pun dinilai lebih baik.

Melalui Instagram Story, Hanung Bramantyo membela kreator film Merah Putih One for All.

"Saya yakin ini bukan salah kreatornya. Tapi salah yang ngasih proyek," komentar suami Zaskia Adya Mecca tersebut.

Film Merah Putih One for All kemungkinan dipaksa tayang pada bulan Kemerdekaan Republik Indonesia sehingga dibuat terburu-buru.

"Maksain harus tayang 17 Agustus karena ngasih proyek ngejar moment ditonton pejabat kementerian yang masih bertugas," bela Hanung Bramantyo.

"Kalo belain kualitas, keburu si pejabat turun," sentilnya.

Baca Juga: Dikuliti Netizen, Karakter Animasi Merah Putih One For All Menjiplak Karya Orang Lain

Hanung Bramantyo juga mengomentari cuitan Bobby Batara di X yang menyebut budget film Merah Putih One for All mencapai Rp6,7 miliar.

Meski budget tersebut sangat fantastis, Hanung Bramantyo menilainya tidak cukup untuk membuat sebuah film animasi yang memukau.

"7 miliar untuk film animasi, potong pajak 13 persen kisaran 6 miliar, kalo toh tidak dikorupsi hasilnya tetap jelek!" jelas Hanung Bramantyo.

Budget film Jumbo yang berhasil meraih 10 juta penonton bahkan diperkirakan mencapai Rp30 juta walau Hanung Bramantyo tidak terang-terangan menyebutkan judulnya.

"FYI standar film animasi yang bagus minimal 30 miliar plus 10 miliar promosi dan dikerjakan dalam jangka waktu lima tahun," terangnya.

Sebab Ryan Adriandhy selaku sutradara film Jumbo pernah mengungkap perlu lima tahun dengan bantuan lebih dari 400 kreator lokal untuk menyelesaikan proyeknya.

Pada Minggu, 10 Agustus 2025, Hanung Bramantyo lantas mendesak Menteri Kebudayaan Fadli zon beserta wakilnya, Giring Ganesha, untuk menghentikan penayangan film Merah Putih One for All,

"@fadlizon @giring Bapak-bapak semua, mohon untuk ditunda penayangannya, dan dibantu menyelesaikan hingga menghasilkan karya yang bagus," tutup Hanung Bramantyo.

Ryan Adriandhy sutradara film Jumbo pun telah menanggapi rencana penayangan film Merah Putih One for All.

Setelah menonton trailer film Merah Putih One for All, Ryan Adriandhy justru semakin yakin untuk menghasilkan karya terbaik.

"Kita upayakan terus yang bagus semampunya," tulis Ryan di X.

"Terus, terus, sampai akhirnya, yang dibuat dengan niat tidak tulus dan cara asal-asalan semakin tersingkirkan dan tidak punya alasan untuk minta didukung," sambungnya.

Sutradara berusia 35 tahun itu memilih berpikir positf, bahwa diperlukan sisi 'gelap' untuk melihat masa depan 'terang' film animasi Indonesia.

"Memang perlu yang gelap untuk tahu masa depan animasi Indonesia bisa terang," pungkas Ryan Adriandhy.

Sebagai informasi, Merah Putih One for All mengusung tema nasionalisme jelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80.

Trailer Merah Putih One for All dapat disaksikan melalui YouTube Historika Film.

Merah Putih One for All mengisahkan delapan anak dari berbagai daerah yang membentuk sebuah tim bernama Merah Putih.

Misi tim tersebut adalah mencari bendera pusaka yang hilang tiga hari sebelum upacara Hari Kemerdekaan.

Mereka harus menembus hutan, menyusuri sungai, hingga melawan badai untuk menemukan bendera pusaka.

Belum lagi perbedaan mereka yang berasal dari daerah berbeda-beda harus bisa disamakan demi keberhasilan misi.

Bagaimana pendapatmu? Tertarik menonton film Merah Putih One for All pada 14 Agustus 2025 mendatang?

Kontributor : Neressa Prahastiwi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI