Suara.com - Indosiar kembali menayangkan sinema Asia malam ini pukul 21.00 WIB. Kali ini adalah film berjudul Man of Tai Chi yang mempertemukan Keanu Reeves, Tiger Chen, dan Iko Uwais.
Pada 2013, ikon film aksi Keanu Reeves melangkah keluar dari zona nyamannya di depan kamera untuk mengambil peran sebagai sutradara dalam Man of Tai Chi.
Ini bukan sekadar proyek biasa; film ini adalah sebuah surat cinta untuk sinema bela diri Hong Kong sekaligus panggung yang sengaja dibangun untuk memamerkan bakat luar biasa sahabatnya, Tiger Chen, seorang stuntman yang pernah bekerja bersamanya di trilogi The Matrix.
Hasilnya adalah sebuah film aksi yang solid, sebuah karya yang menunjukkan pemahaman mendalam Reeves terhadap genre laga dan menyajikan pertarungan yang murni, brutal, dan dikoreografikan dengan indah.
Film ini berpusat pada Chen Lin-Hu atau "Tiger" (diperankan oleh Tiger Chen sendiri), seorang kurir sederhana di Beijing yang merupakan praktisi terakhir dari aliran "Ling Kong Tai Chi".
![Man of Thai Chi yang dibintangi Keanu Reeves dan Iko Uwais, tayang malam ini di Indosiar. [YouTube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/11/50735-man-of-thai-chi.jpg)
Di siang hari, ia menjalani hidup yang biasa-biasa saja, namun bakatnya dalam kompetisi bela diri lokal menarik perhatian Donaka Mark (diperankan oleh Keanu Reeves), seorang pengusaha kejam yang menjalankan sindikat pertarungan bawah tanah untuk hiburan para miliarder.
Donaka melihat potensi dalam diri Tiger, bukan hanya sebagai petarung, tetapi sebagai jiwa yang bisa ia korupsi.
Dengan iming-iming uang untuk menyelamatkan kuil gurunya dari penggusuran, Tiger terjun ke dunia pertarungan ilegal yang gelap.
Film ini pada intinya adalah kisah klasik tentang pertarungan internal seorang pahlawan berhati baik yang ditarik ke sisi gelap.
Baca Juga: Netflix Rilis Trailer One Piece Season 2, Publik Soroti Aksi Pengibaran Bendera Jolly Roger
Sementara itu, seorang detektif Hong Kong yang gigih, Sun Jingshi (Karen Mok), berusaha membongkar operasi ilegal Donaka.
Kekuatan utama Man of Tai Chi terletak pada adegan pertarungannya yang luar biasa. Dengan koreografi dari sang maestro legendaris Yuen Woo-ping, setiap pertarungan terasa intens dan otentik.
![Man of Thai Chi yang dibintangi Keanu Reeves dan Iko Uwais, tayang malam ini di Indosiar. [YouTube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/11/31806-man-of-thai-chi.jpg)
Sebagai sutradara, Reeves membuat keputusan cerdas dengan memberi ruang bagi para petarungnya untuk beraksi, menghindari teknik penyuntingan cepat (quick cuts) yang sering digunakan di Hollywood untuk menutupi kekurangan.
Sebaliknya, ia sering menggunakan sudut pandang yang lebih lebar, memungkinkan penonton untuk mengapresiasi setiap gerakan, pukulan, dan tendangan dengan jelas.
Gaya bertarung Tiger Chen digambarkan sangat magnetis untuk ditonton, mengubah seni Tai Chi yang umumnya dianggap lembut menjadi bentuk pertarungan yang cair namun mematikan.
Salah satu aspek paling menarik adalah variasi lawan yang dihadapi Tiger, mulai dari petarung MMA hingga kickboxer, membuatnya terasa seperti mode arkade dalam sebuah video game.
Bagi penonton di Indonesia, salah satu daya tarik terbesar adalah penampilan spesial dari bintang The Raid, Iko Uwais.
Pertarungannya melawan Tiger Chen menjadi salah satu sorotan utama, mempertemukan dua gaya bela diri yang berbeda dalam sebuah sekuens yang menegangkan.
Namun, banyak kritikus dan penonton menyayangkan penampilan Iko yang terbilang singkat. Hingga perannya dianggap tidak memberinya cukup kesempatan untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya di layar.
Meskipun dipuji karena aksinya, film ini tidak lepas dari kelemahan. Alur ceritanya dianggap cukup sederhana dan mengikuti formula yang sudah sering digunakan dalam film bela diri.
Selain itu, penampilan Keanu Reeves sebagai penjahat utama menuai reaksi beragam; beberapa menganggapnya kaku dan "one-note" (satu dimensi), sementara yang lain merasa pembawaannya yang dingin dan menyeramkan justru cocok untuk peran tersebut.
Pada akhirnya, Man of Tai Chi adalah debut penyutradaraan yang mengesankan dan sebuah tontonan wajib bagi para penggemar berat film aksi.
Film ini mungkin tidak revolusioner dalam hal cerita, tetapi aksi hajarnya adalah yang utama.
Ini adalah proyek yang lahir dari gairah, sebuah panggung untuk pertarungan nyata yang dikemas dalam sinematografi yang apik dan modern, membuktikan bahwa Keanu Reeves tidak hanya memahami cara beraksi di depan kamera, tetapi juga di belakangnya.