Suara.com - Kreator konten Agung Karmalogy kembali mengocok perut warganet dengan karya terbarunya.
Kali ini, ia merilis sebuah video parodi dari trailer film animasi "Merah Putih: One For All".
Video tersebut diunggah melalui akun Instagram pribadinya @karmalogy pada hari ini, Selasa, 12 Agustus 2025.
Aksi Agung ini sontak mencuri perhatian, terutama karena film animasi yang diparodikan sedang hangat diperbincangkan akibat kualitasnya yang menuai kontroversi.
Dalam video parodinya, Agung secara kreatif membuat ulang adegan demi adegan dari trailer film animasi tersebut dalam format "versi live action".
Sebagai seorang selebgram dan komedian yang dikenal kerap membuat konten parodi jenaka, Agung Karmalogy menunjukkan totalitasnya dalam menirukan setiap detail.
Salah satu adegan yang paling mengundang tawa adalah saat seorang karakter dalam animasi melompati sungai, yang diperagakan Agung dengan melompat ke sebuah selokan dangkal dengan ekspresi dramatis.
Tidak hanya itu, adegan di mana salah satu tokoh perempuan terjatuh juga dibuat ulang dengan sentuhan komedi yang khas.
Agung bersama rekan-rekannya juga menirukan adegan berlari di tengah hujan, lengkap dengan efek dan kostum sederhana seperti wig yang membuat penonton terhibur.
Baca Juga: 5 Film Saingan Merah Putih One For All di Bioskop, Ada Horor hingga Sesama Animasi
Salah satu dialog yang ikonik dari trailer tersebut pun ia sertakan.

"Berhenti, jangan lanjut," ujar Agung menirukan salah satu karakter anak laki-laki saat adegan berhenti di depan sungai berarus deras.
Tampil pula karakter antagonis yang diperankan dengan ekspresi dan kostum tak kalah unik, menyampaikan dialog tantangannya.
"Jika kalian ingin bendera ini, tangkaplah burung yang tadi kalian lepaskan," kata aktor yang memparodikan adegan tersebut.
Film "Merah Putih: One For All" sendiri merupakan film animasi yang diproduksi oleh Perfiki Kreasindo dan dijadwalkan rilis pada 14 Agustus 2025 mendatang.
Film ini mengisahkan petualangan sekelompok anak dari berbagai suku di Indonesia yang berusaha mencari Bendera Pusaka yang hilang menjelang upacara 17 Agustus.