Suara.com - Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Wahana Musik Indonesia (WAMI) buka suara soal audit keuangan mereka di tengah sorotan publik.
Presiden Direktur WAMI, Adi Adrian, menegaskan bahwa lembaganya rutin diaudit untuk memastikan tata kelola pengumpulan royalti berjalan transparan.
"Kami diaudit secara rutin sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-undangan, sebagai wujud komitmen untuk menjaga kepercayaan para pencipta sekaligus menjamin iklim industri musik Indonesia yang sehat," kata Adi Adrian dalam siaran pers belum lama ini.
Adi juga menyebut, WAMI telah menunjuk Forviz Mazars sebagai auditor eksternal sejak 2022 hingga 2024.
Firma tersebut, lanjutnya, masuk dalam jajaran 10 besar Kantor Akuntan Publik (KAP) terkemuka di Indonesia.
"Sejak audit dilakukan secara rutin, laporan keuangan WAMI selalu mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Ini menunjukkan pengelolaan keuangan kami dilakukan sesuai standar akuntansi yang berlaku dan sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta," tambahnya.
![Adi Adrian, personel KLa Project ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin (9/9/2024). [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/09/10/50375-personel-kla-project-adi-adrian.jpg)
Menurut penjelasan di laman resminya, Forviz Mazars merupakan perusahaan audit, pajak, dan penasihat internasional yang sudah hadir di 100 negara dan wilayah.
Tak hanya menjelaskan soal auditor, Adi Adrian menegaskan pihaknya juga tidak keberatan jika ke depan ada audit lanjutan.
"WAMI sebagai organisasi selalu terbuka dan patuh pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bagi WAMI, keterbukaan adalah kunci membangun kepercayaan," ucapnya.
Baca Juga: Dituding Malak, Ahmad Dhani Sebut Once Mekel Tak Paham Konsep Royalti
Isu audit WAMI kembali ramai setelah Ari Lasso melontarkan kritik terbuka. Musisi sekaligus mantan vokalis Dewa 19 itu mengajak rekan-rekan musisi bersatu lewat petisi #AuditWAMI.
Ari bahkan mendorong adanya keterlibatan auditor independen menyusul kisruh kesalahan transfer royalti yang dialaminya beberapa waktu lalu.