Suara.com - Suara lantang musisi Anji untuk pembenahan industri musik Indonesia semakin menggema.
Kali ini, ia tidak hanya berbicara kepada sesama musisi, tetapi juga kepada para pengusaha yang menggunakan musik dalam bisnis mereka.
Melalui sebuah unggahan visual di akun Instagramnya baru-baru ini, Anji menyerukan sebuah gerakan bersama yang fundamental.
Ia mengajak semua pihak untuk sejenak melupakan ego sektoral, baik itu dalam bentuk aksi, visi, maupun asosiasi musisi apa pun.
"Lupakan AKSI, lupakan VISI, lupakan asosiasi musisi apapun," ajak Anji, dikutip Minggu, 17 Agustus 2025.
Menurutnya, saat ini adalah momentum yang paling tepat bagi seluruh ekosistem musik untuk bersatu padu.
Tujuannya hanya satu, yakni secara kolektif mempertanyakan kinerja dan transparansi dari Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).
"Sekarang waktunya musisi bersatu mempertanyakan kinerja LMK(N)," sambung Anji.
Seruan ini juga secara eksplisit ditujukan kepada para pengusaha yang selama ini menjadi pihak yang ditarik biaya royalti.
Baca Juga: Viral! Polisi Kawal Pelajar SMA yang Takut Pulang, Aksinya Banjir Pujian Netizen
Anji mendorong mereka untuk tidak hanya membayar, tetapi juga aktif mempertanyakan transparansi dari aliran dana yang mereka setorkan.
"Pun pengusaha yang ditagih royalti atas pemutaran lagu di tempat mereka, pertanyakan transparansi," tegas eks suami Wina Natalia.
Bagi Anji, ini adalah langkah krusial untuk memperbaiki tata kelola industri musik agar semua pihak mendapatkan keuntungan yang adil sesuai haknya.
Untuk diketahui, perdebatan mengenai royalti musik kini kian melebar.
Bukan hanya pencipta lagu yang menuntut perlindungan hak cipta, melainkan juga para pelaku usaha yang merasa terbebani dengan kewajiban membayar royalti.
Hingga kini, pihak-pihak terkait seperti salah satunya Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN), masih terus berupaya mencari jalan tengah terkait polemik royalti musik ini.