Suara.com - Aktor dan komedian senior, Indro Warkop, memberikan pandangannya terkait fenomena menjamurnya para komika (penampil komedi tunggal) di berbagai proyek film Tanah Air.
Menurutnya, hal ini merupakan sebuah perkembangan yang lumrah dan bahkan memiliki dasar yang kuat dari industri hiburan global.
Pria bernama lengkap Mahatkarta Indrodjojo Kusumonegoro ini menjelaskan bahwa tren tersebut sejatinya berkiblat pada apa yang telah lebih dulu terjadi di luar negeri.
Di sana, banyak aktor komedi papan atas yang memulai kariernya sebagai seorang komika.
Hal tersebut diungkapkan oleh Indro Warkop dalam sesi jumpa pers film Kang Solah di kawasan Kuningan, Jakarta, pada Minggu, 24 Agustus 2025.
![Indro Warkop dalam press screening film Warkop DKI Kartun di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Sabtu, 21 Juni 2025 [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/22/13582-indro-warkop.jpg)
"Sebetulnya bermula dari ketika kami melihat bahwa di luar sana, pemain film komedi semuanya komika," ujar Indro.
Personel satu-satunya yang tersisa dari grup lawak legendaris Warkop DKI ini mencontohkan salah satu nama besar sebagai bukti.
"Eddie Murphy, segala semua, semuanya ya, hampir semuanya saat itu," sambungnya.
Menurut komedian berusia 67 tahun ini, ada alasan mendasar mengapa para komika memiliki keunggulan saat beralih ke dunia seni peran.
Baca Juga: Perdana! Andre Taulany dan Kenzy Taulany Adu Akting di Film Kang Solah From Kang Mak x Nenek Gayung
Alasannya, kata Indro, karena mereka mampu membedakan persona mereka di atas panggung sebagai komedian dan tuntutan peran sebagai seorang aktor.

"Karena mereka benar-benar bisa membedakan antara dia sebagai komedian dan mereka sebagai aktor," jelasnya.
Lebih jauh, Indro Warkop membeberkan adanya irisan fundamental antara teori dalam komedi tunggal dengan teori dalam dunia keaktoran.
Ia menyebutkan salah satu prinsip dalam stand-up comedy yang sangat relevan dengan seni peran, yakni 'don't try to be funny' (jangan berusaha untuk melucu).
"Di salah satu, apa ya, teori stand-up comedy, itu ada yang relate banget sama teori keaktoran. Jadi di situ ada disebut, 'don't try to be funny'," tuturnya.
Prinsip inilah yang menurutnya menjadi kunci bagi para komika untuk bisa berakting secara natural tanpa terjebak dalam persona panggung mereka.