5 Poin Orasi Komika Ge Pamungkas di Depan DPR

Rabu, 03 September 2025 | 20:30 WIB
5 Poin Orasi Komika Ge Pamungkas di Depan DPR
Orasi Ge Pamungkas di depan Gedung DPR (Instagram)
Baca 10 detik
  • Komika Ge Pamungkas berorasi tajam di unjuk rasa mahasiswa.
  • Orasinya menyindir politisi, ketimpangan ekonomi, dan kenaikan pajak memberatkan.
  • Kritik humornya berhasil membakar semangat massa aksi dan viral.

Suara.com - Panggung unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senin (1/9/2025), mendadak riuh dengan kehadiran sosok yang tak terduga.

Komika sekaligus aktor, Ge Pamungkas, tampil di atas mobil komando, bukan untuk melontarkan lelucon, melainkan menyampaikan orasi tajam yang menusuk dan penuh sindiran.

Gayanya yang santai namun berisi berhasil membakar semangat ribuan mahasiswa dan masyarakat yang hadir.

Orasinya yang lugas dengan cepat menjadi viral, dianggap mewakili kegelisahan banyak orang.

Berikut adalah lima poin paling menohok dari orasi Ge Pamungkas yang menggema hari itu.

1. Salam Pembuka yang Langsung Menyindir Keras

Ge Pamungkas tidak memerlukan pemanasan. Ia membuka orasinya dengan kalimat yang langsung menyasar dan memancing tawa sekaligus sorak-sorai massa.

Sasarannya adalah politisi Ahmad Sahroni, yang ijazahnya sempat menjadi perbincangan publik.

"Selamat sore rekan-rekan mahasiswa yang nilai IPK-nya lebih tinggi daripada ijazah Sahroni," pekik Ge, yang sontak disambut gemuruh tepuk tangan.

Baca Juga: Kampus Diserang Hingga Mahasiswa Dituduh Makar di Bandung, Ge Pamungkas Senggol Dedi Mulyadi

Kalimat pembuka ini tidak hanya cerdas, tetapi juga efektif untuk membangun koneksi instan dengan audiens mahasiswa dan menetapkan nada kritis untuk sisa orasinya.

2. Menggugat Ironi Negara Kaya Rakyat Miskin

Setelah menyita perhatian, Ge langsung masuk ke jantung permasalahan ketimpangan ekonomi. Ia menyoroti narasi klise pemerintah tentang kekayaan Indonesia yang berbanding terbalik dengan kondisi rakyatnya.

Ge Pamungkas [Sumarni/Suara.com]
Orasi Ge Pamungkas [Sumarni/Suara.com]

“Mereka bilang Indonesia negara kaya. Tapi pertanyaannya dari dulu, kenapa rakyatnya miskin? Jawabannya karena mereka yang kaya!” tegasnya.

Ia melanjutkan dengan sindiran tentang kesejahteraan, “Katanya rakyat sejahtera, rakyat bahagia. Tapi ini faktanya Dewan Perwakilan yang sejahtera dan Dewan Perwakilan yang bahagia.”

3. Pajak Rakyat Bukanlah Upeti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?