Salah satu isu yang paling sensitif, kenaikan pajak di tengah kesulitan ekonomi, tak luput dari kritiknya.
Ge dengan lantang menyuarakan bahwa kenaikan pajak yang dibebankan kepada rakyat tidak sebanding dengan kenaikan tunjangan yang dinikmati para pejabat.
“Pajaknya naik, tunjangan juga naik. Bos, kita mau bayar pajak, bukan upeti!” seru Ge.
Penggunaan kata upeti menjadi metafora kuat yang menggambarkan pajak seolah-olah persembahan wajib dari rakyat jelata kepada para penguasa.
4. Melawan Propaganda dan Menegaskan Musuh Bersama
Ge menyadari adanya upaya untuk mendelegitimasi gerakan massa dengan tuduhan ditunggangi kepentingan politik.
Ia dengan tegas membantah narasi tersebut dan memperjelas siapa musuh sebenarnya.
“Sekarang DPR ingin mencoba propaganda, bilang kalau gerakan kita ini nggak steril,” ujarnya.
"Sekarang saya selebgram Instagram, selebragram TikTok. TikTok Live nggak ada, Bos. Kita demonstrasi bukan mau joget di sini, gob**k," terang Ge.
Baca Juga: Kampus Diserang Hingga Mahasiswa Dituduh Makar di Bandung, Ge Pamungkas Senggol Dedi Mulyadi
Ia kemudian memimpin massa untuk menegaskan, “Musuh kita adalah DPR atau rakyat? DPR!” Kalimat ini memperkuat solidaritas dan memfokuskan kembali tujuan utama dari aksi tersebut.
5. Peringatan Dini Soal Penyusup dan Intel
Di akhir orasinya, Ge memberikan peringatan praktis yang sangat relevan dalam setiap aksi massa: waspada terhadap penyusup. Dengan gaya khasnya, ia memberikan ciri-ciri yang mudah diingat dan mengundang tawa, namun pesannya sangat serius.
“Teman-teman sekalian, jangan mau dipropaganda. Musuh kita DPR, bukan rakyat. Waspada sama intel-intel. Waspada sama mahasiswa pakai jaket mahasiswa tapi mukanya kayak dosen. Waspada,” tutupnya, yang lagi-lagi disambut tawa dan teriakan setuju dari para demonstran.
Orasi Ge Pamungkas hari itu menjadi bukti bahwa kritik sosial dapat disampaikan dengan berbagai cara.
Melalui humor dan sindiran tajam, ia berhasil merangkum kegelisahan publik, memberikan semangat, sekaligus pengingat penting bagi para peserta aksi untuk tetap solid dan waspada.